APRESIASI: Wagub SK saat hadiri Pembukaan PEKSIMIDA di Auditorium Unsrat.(*)
A–TIMES,MANADO– Untuk mengukur peradaban dunia 75 persen adalah seni. Atau dengan kata lain seni mencerminkan kebudayaan masyarakat setempat. Namun belajar dari masa lalu, seni juga bisa disalahgunakan dan menjadi alat propaganda. Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw membuka Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Sulut tahun 2024 yang digelar di Auditorium Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Selasa (21/5/2024). Kegiatan ini diawali dengan parade kontingen PEKSIMIDA dari 12 Perguruan Tinggi se-Sulawesi Utara. Wagub menuturkan tentang trilogi cipta, rasa dan karsa yang muaranya pada peradaban dunia.” Seni itu menjadi parameter peradaban, tapi seni juga jangan disalahgunakan,” ucapnya. Wagub mengajak para peserta untuk menjadikan ajang ini sebagai wadah memajukan seni budaya dan peradaban. Dia mengungkapka Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan OD-SK, saat ini fokus dalam pengembangan health tourism (pariwisata kesehatan) serta pendidikan.” Semoga,Jika Tuhan berikan kesempatan, kedepan di bidang kebudayaan torang jadikan Sulawesi Utara juga jadi pusat kebudayaan nasional,” kata Wagub. Dia kemudian secara resmi membuka kegiatan sekaligus menyatakan dukungan suksesnya PEKSIMIDA Sulawesi Utara tahun 2024.
Diketahui peserta ajang ini terlebih dahulu mengikuti lomba di tingkat universitas. Mereka yang menjadi juara kemudian diutus ke PEKSIMIDA Sulut.
Pemenang PEKSIMIDA Sulut nantinya akan mewakili Provinsi Sulawesi Utara dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) di Jakarta pada September 2024 mendatang.
Turut hadir Kepala Dinas Kominfo Sulut, Evans Steven Liow, Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie dan jajaran serta perwakilan Perguruan Tinggi dan mahasiswa kontingen PEKSIMIDA.(*)
Komentar