Airlangga Hartarto: Alhamdulillah, Kasus C-19 Turun

A-TIMES.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap data kasus Corona di luar Pulau Jawa-Bali yang mengalami penurunan. Penurunan ini sesuai dengan yang telah digariskan oleh Presiden Jokowi.

“Alhamdulillah sesuai dengan apa yang digariskan bapak presiden telah terjadi penurunan. Dan kita ketahui kasus di luar Jawa Bali ini sekitar 31% daripada total kasus nasional.

Namun, kasus aktifnya yang terakhir itu 50,8%, kasus kesembuhannya adalah 81,51%, kemudian kasus kematiannya sekitar 2,8%. Selama tanggal 9-16 ini luar Jawa Bali turun sebesar -9,50%,” kata Airlangga dalam siaran pers yang ditayangkan kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin (16/8).

Berita Terkait:  Mensos Kucurkan 2 M Rumah Pandu, AARS Di-deadline 2 Bulan Selesai

Dia mengungkap penurunan kasus yang terjadi di sejumlah pulau besar luar Jawa-Bali. Sumatera bahkan mengalami penurunan -8,86%.

“Di Sumatera kontribusi terhadap kasus nasional secara kumulatif adalah 14,06%, kesembuhannya 80,96%, tingkat confirm fatality ratenya 3,17%. Kemudian kasus aktifnya adalah 15,8% terhadap nasional. Dan penurunan itu adalah -8,86%,” ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan di Kalimantan kontribusi terhadap kasus aktif sebesar 7,76% dan kesembuhannya adalah 83,05%. Sedangkan kematian atau confirm fatality ratenya 2,95%. Kemudian kasus aktifnya di Kalimantan adalah 13,99% dan penurunannya dalam seminggu terakhir adalah -12,12%.

Selanjutnya untuk Sulawesi kasus kontribusinya terhadap nasional jumlah kasus kumulatifnya 5,24% dan kesembuhannya 81,36%. Kemudian confirm fatality rate di Sulawesi mencapai 2,32%. Persentase terhadap kasus aktif adalah 16,33% dan seminggu terakhir turun -2,51%.

Berita Terkait:  Kasak-kusuk, Noldy Pratasis Skak-Mat Sesepuh Golkar Sulut

Penurunan serupa juga terjadi di Maluku hingga Papua. Persentase penurunannya di atas 13 persen.

“Di Maluku, Papua dan Nusa Tenggara kontribusinya 3,99% terhadap nasional. Recovery ratenya 80,71%. Kasus fatality ratenya 1,84%. Sedangkan kasus aktifnya berkontribusi sebesar 17,45% dan penurunan kasusnya sebesar 14,96%,” tuturnya.
(***)

Komentar