Puluhan Guru di Mitra Ikut Bimtek Revitalisasi Bahasa Daerah Tonsawang 

 

 

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

SEMANGAT: peserta Bimtek Bahasa Daerah Tonsawang yang digelar Balai Bahasa pesertanya guru guru Mitra(*)

A–TIMES,MITRA–Bahasa Daerah adalah  kearifan  lokal yang harus di jaga dan dilestarikan. Itulah sebabnya balai Bahasa Provinsi Sulut  terus melakukan edukasi dan Sosialisasi serta menggelar berbagai pelatihan bagi semua kalangan termasuk para guru yang juga adalah bagian terdepan terkait pelestarian budaya dan bahasa sebagai kearifan lokal jangan sampai hilang.

Revitalisasi bahasa daerah adalah sebagai upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah melalui pewarisan kepada generasi muda untuk mendorong penggunaan bahasa daerah dalam berkomunikasi sehingga bahasa daerah yang direvitaliasi masuk pada taraf aman. Ini tugas kita semua termasuk pemerintah sebagaimana tercermin dalam UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kearifan budaya nasional. Balai Bahasa  Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada hari Selasa, 14 Mei 2024 hingga Jumat (17/5) besok menggelar Bimtek Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah Tonsawang. Bimtek ini diikuti 38 guru yang terdiri dari 16 guru SD dan 22 guru SMP yang bertugas di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Kepala Balai Bahasa  Provinsi Sulut, Januar Pribadi, mengatakan bahwa bahasa daerah di Indonesia ada yang masuk kategori aman, rentan, mengalami penurunan, terancam punah, kritis dan kategori punah. Bahasa-bahasa daerah di Sulawesi Utara kecenderungannya mengalami kemunduran, terancam punah, dan kritis. “Jangan sampai ada bahasa daerah yang punah di Sulawesi Utara. Kepunahan bahasa daerah berarti hilangnya kekayaan bagi para penutur bahasa tersebut,” ujar Januar. Dia kemudian menjelaskan tujuan akhir dari revitalisasi adalah agar para penutur menggunakan bahasa daerah dan menjaga kelangsungan hidup bahasa daerah dan sastra daerah, menciptakan kemampuan kreativitas dari penutur untuk mempertahankan bahasa daerah. Kepala Dinas Pendidikan Mitra, Sarah Ivane Kindangen, mendukung langkah revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Sulut. “Dinas Pendidikan Mitra melakukan Vitalitas, Konservasi, dan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah; Publikasi Bahasa dan Sastra Daerah; Penghargaan Tokoh Kebahasaan dan Kesastraan Daerah; serta Peningkatan Apresiasi Siswa terhadap Bahasa dan Sastra Daerah untuk menjaga kelestarian bahasa daerah di Minahasa Tenggara, tutur Sarah.Ia juga berharap revitalisasi bahasa daerah efektif dalam mempertahankan bahasa Tonsawang di Minahasa Tenggara. ” Ini tugas kita semua harua ada regulasi yang jelas dalam rangka menjaga bahasa daerah jangan sampai punah,” pungkasnya seraya menambahkan peserta yang ikut bisa mengabarkan kepada yang lain terutama generasi muda .(lyp)

Berita Terkait:  Rektor Unsrat Pantau Pelaksanaan UTBK

Komentar