A-TIMES, MANADO – Jumlah angkatan kerja antara 17-65 tahun di Kota Manado, belum seluruhnya tercover oleh BPJS. Bahkan menurut BPJS Tenaga Kerja, jumlah angkatan kerja yang tercover oleh BPJS Tenaga Kerja hanya berada pada angka 70 persen.
Demikian dijelaskan Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Mintje Wattu, saat bertatap muka dengan Walikota Manado Andrei Angouw di ruang kerjanya, Selasa (18/5) kemarin.
Dalam pertemuan itu, pihak BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan tentang perlindungan pekerja untuk petani, nelayan, sopir, ojek hingga tenaga harian lepas (THL) yang ada di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
“Yang dicover BPJS Ketenagakerjaan adalah kecelakaan kerja, kematian, jaminan hari tua dan pensiun. Kami berharap dukungan Pak Walikota untuk pemanfaatan anggaran dalam kaitan dengan Tupoksi BPJS Ketenagakerjaan,” terang Mintje Wattu.
Sementara Walikota, Andrei Angouw pada kesempatan itu menanyakan BPJS warga Manado, hingga hal teknis demi kepentingan pekerja yang ada di Kota Manado.
“Terima kasih kepada pihak BPJS, khususnya cabang Manado yang datang bersilaturrahmi. Kami mendukung, tentunya juga akan kami sesuaikan dengan kebijakan yang ada sebelumnya untuk Kota Manado,” ungkapnya.
Andrei berjanji, Pemkot Manado akan mendukung setiap regulasi dalam keberlangsungan program BPJS, dengan melibatkan tim dari Pemkot Manado dalam pembahasannya.
“Kita berharap yang terbaik bagi para pekerja, khususnya yang ada di Kota Manado. Dengan memberikan kesejahteraan pekerja, maka mereka juga akan beri pelayanan prima bagi kota ini,” tandasnya. (***)
Peliput/Editor: Saleh Nggiu
Layout: Syamsudin Hasan
Komentar