Konsumsi Rumah Tangga Berkontribusi Besar Bagi PE Sulut

 

 

banner 728x90 banner 728x90

KpW BI Sulut Andry Prasmuko saat acara BI Basuara,Bacirita APBN(*)

A–TIMES,.MANADO,–Tingginya konsumsi rumah tangga menjadi salahsatu penyumbang terbesar pada sisi realisasi Pertumbuhan Perekomomian Sulawesi Utara . Data Bank Indonesia  Pertumbuhan  Ekonomi Sulawesi Utara sampai triwulan II tahun 2024 tetap kuat di atas 5 persen dan konsisten di atas nasional. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko pada acara BI Basuara, Bacirita APBN “Diseminasi Fiskal Moneter”, Jumat (11/10/24). Selain it angka inflasi Sulawesi Utara secara year on year terus melandai dimana pada September sebesar 3,66 persen (yoy).

“Perekonomian Sulut terbesar ditopang oleh sektor Konsumsi Rumah Tangga dengan kontribusi mencapai 46,32 persen dan investasi sebesar 29.93 persen. “Total kedua sektor ini memberi kontribusi terhadap perekonomian Sulawesi Utara sebesar 76,25 persen,” kata Prasmuko.

Berita Terkait:  Hasil Diskusi Sinergi Indonesia, Energi EBT Masa Depan Indonesia, Hanya Banyak Hambatan dan Tantangan

Selain itu kata Prasmuko, Sektor lainnya adalah Konsumsi Pemerintah sebesar 10,81 persen dan Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) 2,44 persen. Net Ekspor juga memberi kontribusi 10,5 persen terhadap perekonomian Sulawesi Utara.

“Komponen Konsumsi Rumah Tangga mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan II Tahun 2024 yakni 5,01 persen year on year. Konsumsi Domestik tumbuh 4,45 persen, Konsumsi Pemerintah tumbuh 3,10 persen dan Konsumsi LNPRT tumbuh 1,45 persen,” jelas Prasmuko.

Berita Terkait:  Sambut Natal dan Tahun Baru, Indosat Ooredoo Hutchison Hadirkan Kehangatan dan Kenyamanan dalam Semangat Memberdayakan Indonesia*

Sementara perkembangan inflasi di Sulawesi Utara pada September 2024 tercatat 3,66 persen secara year on year. “Indeks Harga Konsumen atau IHK Sulawesi Utara pada September 2024 terus melandai dan diperkirakan akan terjaga di rentang sasaran nasional yakni 2,5 +/- 1 persen, ujarnya . Soal deflasi   yang dialami Sulut dalam tiga bulan terakhir juga menurut Prasmuko minta tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena deflasi tersebut merupakan month to month. Sementara secara year on year masih inflasi.(*)

Komentar