A-TIMES,KABGOR — Dalam rangka upaya merebut kembali kejayaan kelapa Indonesia dan akan pentingnya pelestarian komoditas plasma nutfah kelapa serta penggunaan kelapa dalam upaya rehabilitasi lahan dan konservasi lingkungan.
Koalisi Pemerintah Daerah Penghasil Kelapa (Kopek) bekerja sama dengan Poli Teknik Pertanian Samarinda menggelar Coconut Conservation Conference atau Konferensi Konservasi Kelapa dengan tema “Kelapa untuk Konservasi dan Pelestarian Kelapa Dunia”.
Digelar di Novotel Balikpapan Kalimantan Timur, Rabu (19/6). konferensi kelapa pertama ini dihadiri puluhan bupati Se Indonesia, juga turut dihadiri para pemerhati kelapa, pengusaha kelapa, organisasi kelapa baik bertaraf Nasional maupun Internasional. Tak main-main, konferensi bertaraf internasional itu juga menampilkan para pembicara-pembicara kelapa kelas dunia.
Seperti dengan menghadirkan ketua Internasional Coconut comonity (ICC) Dr. Jelfina C. Alouw, M.Sc., Ph.D, Penasihat, Coconut Knowledge Center Ir. Yohanes Samosir P., Dip. Ag. St. Ph.D.T&I Global, India Viraj Bagaria, serta SEAMEO-BIOTROP Dr. Ir. Irdika Mansyur, M Sc. Selain itu juga hadir Kepala Balitpalma, Manado Dr. Steivie Karouw, S.Tp., M.Sc dan Ketua Kopek Prof Nelson Pomalingo.
Hadirnya konferensi kelapa ini, menuai apresiasi dari Menteri Bappenas Suharso Monoarfa. Melalui Direktur pangan dan pertanian Anang Nugroho, berharap dengan semangat para anggota Kopek, kejayaan kelapa bisa kembali bangkit.
Ia menjelaskan dari tahun ke tahun produksi kelapa Indonesia terus menurun, padahal sesuai data 2020, ekspor kelapa mencapai 1,2miliar USD. Dan menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia.
“Terima kasih atas kerja sama semua pihak yang mendukung semua kegiatan ini. Semoga konferensi ini bisa melahirkan gagasan-gagasan yang bisa membangkitkan kelapa, dan mendorong pelestarian kelapa Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu ketua Kopek Indonesia Prof. Nelson Pomalingo mengatakan konferensi itu diharap bisa mendorong kejayaan kelapa ini benar-benar dilakukan dari daerah hingga pusat.
“Saya berharap banyak, dengan hadirnya para stake holder kelapa, kita sama-sama mendorong kejayaan kelapa kita,” ujar Nelson. Kedua lanjutnya, konferensi itu menjadi wadah penyelesaian problem kelapa Indonesia mulai dari hulu sampai hilir . “Baik itu terkait revitalisasi kelapa, hingga hilirnya terkait industri maupun pasarnya.
Semua kita bahas dan kita carikan solusinya lewat Konferensi ini,” lanjut Nelson. Nantinya beber bupati ahli lingkungan itu, kelapa akan dijadikan bahan untuk konservasi secara dan menjadi kelapa juga bisa mengonservasi lahan-lahan yang termarginalkan.
“Kita juga akan membuat institut dan konservasi di semua wilayah, dan juga di IKN kita akan buat eksitus untuk konservasi kelapa itu. Intinya dengan konferensi ini kita bangkitkan semangat perkelapaan di Indonesia, dan menjadikan kelapa tanaman nusantara,” pungkas Nelson.
Sementara itu Direktur Politani Negeri samarinda, Hamka S.TP. menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa melahirkan rumusan bahwa kelapa adalah salah satu kekayaan plasma nutfah nusantara. Patut hadir di IKN sebagai ikon dari nusantara.
“Selain itu kegiatan ini bisa mendorong hadirnya program studi baru khusus kelapa di perguruan tinggi di Indonesia. Sebab hingga saat ini belum ada satupun perguruan tinggi di Indonesia memiliki program studi atau jurusan khusus kelapa.
Dengan program studi baru diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang siap cetak khusunya yang trampil dalam mengeloala kelapa tersebut,” tandasnya.(rin/*)
Editor : Redaksi
Layout : didit
Komentar