Tole Minahasa-Kakas Gugur Bersama 52 Awak KRI Nanggala 402

A-TIMES.ID, MANADO – Insiden kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala 402, ternyata turut merenggut nyawa salah satu putera terbaik dari Sulawesi Utara. Adalah Letda Rhesa Sigar, tole Minahasa Kakas. Rhesa termasuk salah satu dari 53 awak KRI Nanggala 402 yang telah dinyatakan gugur.

Tak hanya itu. Rhesa, perwira pertama di angkatan laut, belakangan diketahui adalah ponakan dari Menteri Pertahanan dan Keamanan RI Prabowo Subianto.

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Sumber A-Times menyebutkan, Oma dan opa (kakek-nenek, red) dari Letda Rhesa, adalah Leentje Rumbay dan Willem Theodorus Sigar.

Oma Leentje Rumbay diketahui adalah asal Papakelan, Tondano, Kabupaten Minahasa. Sementara Opa Willem Theodorus Sigar adalah sepupu Dora Sigar, ibu dari Menhan Prabowo.

Letda Rhesa diketahui merupakan bungsu dari tiga dari bersaudara, anak pasangan Simson Godfried Sigar dan Indah Sigar. Dan saat ini, isteri tercinta dari Letda Rhesa Sigar, dalam keadaan mengandung.

Sementara itu, data terbaru menyebutkan KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian dan selanjutnya tenggelam. Seluruh awaknya dinyatakan gugur.

Hal itu dilaporkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25/4). Dalam pencarian beberapa hari terakhir, ditemukan badan kapal, kemudi kapal, hingga sejumlah pakaian.

Berikut 7 fakta terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402:

1. Seluruh awak dinyatakan gugur

Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa seluruh awak KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur. “Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur,” ujar Hadi dalam konferensi pers di Bali.

Satgas SAR, kata Hadi, telah mengerahkan segala kemampuannya untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala-402. Hasilnya, ditemukan bangkai KRI Nanggala-402 di dalam laut dengan kedalaman 838 meter.

Berita Terkait:  Heboh, Penjabat Bupati Banggai Kepulauan Mundur Usai Dilantik

2. Terbelah menjadi 3 bagian

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut KRI Nanggala-402 dinyatakan terbelah. Kapal selam itu terbelah menjadi 3 bagian. Pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan oleh KRI Rigel dengan menggunakan multibeam echosounder untuk mendeteksi citra bawah air.

Kapal selam RI dikabarkan hilang kontak di perairan utara Bali. Kapal selam yang hilang itu adalah kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402.

Pendeteksian itu juga dibantu oleh MV Swift Rescue dari Singapura. MV Swift Rescue mengeluarkan ROV untuk menindaklanjuti kontak bawah air. Badan KRI Nanggala-402 pun terdeteksi.

“Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian,” jelas Laksamana Yudo.

3. KRI Nanggala-402 tenggelam bukan karena human error.

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena human error atau kesalahan manusia. Proses penyelaman kapal selam itu sudah sesuai prosedur.

“Dari awal saya sampaikan bahwa kapal ini, bukan atau tidak human error. Jadi bukan human error. Karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul,” kata Laksamana Yudo.

“Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tapi tentunya, saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih pada mungkin faktor alam,” lanjutnya Laksamana Yudo

4. KRI Nanggala-402 dalam kondisi baik saat beroperasi

TNI menjawab dugaan retrofit KRI Nanggala-402 di Korea Selatan Gagal. TNI menyebut, kondisi KRI Nanggala-402 dalam kondisi baik sebelum diterjunkan untuk latihan.

“Kapal ini sebelum berangkat sudah latihan tangal 12 April, melaksanakan latihan penambakan,” ucap Laksamana Yudo Margono.

Yudo menyebut, seperti yang dia pernah nyatakan sebelumnya, KRI Naggala tidak ada masalah sebelum akhirnya gugur di perairan Bali.

Berita Terkait:  Menteri ATR Serahkan Ratusan Serifikat Tanah, Warga Minsel Harus Terima Kasih ke OD

Kemudian, soal awal di dalam kapal yang melebihi kapasitas, Yudo menyebut 53 orang di dalam KRI Nanggala masih sesuai aturan. Kapasitas Nanggala adalah 57 orang.

5. Awak diduga keluarkan escape suit tapi tak sempat pakai

Escape suit MK11 menjadi salah satu barang milik KRI Nanggala-402 yang ditemukan oleh ROV (remote operation vehicle) MV Swift Rescue dari Singapura. Escape suit itu diduga dikeluarkan dari kotak lantaran adanya keadaan darurat.

“Ini adalah baju escape suit MK11. Yang biasanya ini ditaruh di kotak. Tapi ini bisa lepas, berarti ada kedaruratan sehingga diambil dari kotak untuk dipakai,” kata Laksamana Yudo.

6. KRI Nanggala-402 akan dievakuasi

TNI AL akan segera mengevakuasi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali. KRI Nanggala-402 terdeteksi tenggelam di kedalaman 838 meter.

“Kita akan berusaha mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 dan tentunya di dalam organisasi ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office),” ujar Laksamana Yudo.

ISMERLO merupakan organisasi koordinasi international untuk penyelamatan kapal selam. Meski sudah ada tawaran ISMERLO untuk terlibat evakuasi, namun TNI AL akan berkoordinasi dahulu dengan pemerintah pusat.

7. Seluruh awak naik pangkat

Seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang gugur nantinya akan diberi kenaikan pangkat secara berjenjang.

“Kita akan memberikan suatu penghargaan kepada para prajurit Hiu Kencana Nanggala 402 dan itu akan kami ajukan secara berjenjang kepada bapak Presiden yaitu berupa kenaikan pangkat, dan segera akan kita proses,” kata Marsekal Hadi. (*)

Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: Radar/detikcom

Komentar