Inflasi Tertinggi Terjadi di Minsel 6.06 Persen

 

Press conference di kantor BPS Sulut dipimpin kabag umum Dadan Sunarmadi(*)

banner

A,TIMES,MANADO–Berbagai langkah antisipasi terus dilakukan pihak terkait dalam rangka menekan inflasi di Sulawesi Utara. Data Badan Pusat statistik(BPS) yang direlease Jumat(1/3/2024) Februari 2024 inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 3,55 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,06 persen.” Pada Februari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 3,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,70. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,06 persen dengan IHK sebesar 107,25 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,33 persen dengan IHK sebesar 104,43,” kata kabag UMUM BPS Sulut Dadan Sunarmadi kepada sejumlah wartawan.Data BPS Sulut inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakausebesar 9,25 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen.” Penurunan harga Tomat  menjadi pendorong terbesar Sulut alami deflasi 0,63 persen Februari 2024. Sementara kenaikan harga beras memberi andil sebesar 0,30 persen pada inflasi, masih lebih rendah dibandingkan tomat dan cabai rawit,” tambah Sunarmadi. Dijelaskannya pula komoditas pendorong deflasi yakni Tomat mengalami deflasi 0,56 persen, cabai rawit 0,47 persen, angkutan udara 0,17 persen, bawang merah 0,10 persen dan cabai merah keriting 0,05 persen. Kepala Biro Ekonomi  Pemprov Sulut Reza Dotulung mengatakan Pemerintah Sulut terus berupaya agar inflasi Sulut berada pada rentan yang stabil.” Pemprov dibawah kepemimpinan Gubernur dan pak wagub terus melakukan penetrasi mulai dari penanaman pangan,operasipasar, penjualan pangan murah, agar inflasi bisa ditekan .Pihaknya juga terus berkolaborasi dengan pihak terkait BPS, Bulog, Bank Indonesia dan lainnya.(*)

Berita Terkait:  Dipadati pengunjung,Urban Economy Festival Meriah

Komentar