A-TIMES.ID, MANADO — Bencana alam dan bencana non alam (covid-19) menjadikan beberapa program kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Manado gagal dituntaskan secara maksimal.
Hal ini dikatakan Walikota Manado, GS Vicky Lumentut disela-sela kunjungan kerja orang nomor satu di Kota Manado ini di seluruh kecamatan.
Walikota mengaku, sejak memimpin Kota Manado tahun 2010 lalu tidak pernah menganggarkan penanganan bencana di Kota Manado.
“Kami tidak pernah memprediksi akan terjadi bencana di Kota Manado, sehingga tidak ada satu dokumen yang menganggarkan penanganan bencana,” ujar suami tercinta Julyeta PA Runtuwene.
Lanjutnya, pada periode pertama 2010-2015 Kota Manado dihantam bencana alam pada 15 Januari 2014 dimana 2/3 wilayah Kota Manado dilanda bencana. Sedangkan untuk periode kedua 2016-2021 pada 14 Maret 2020 Kota Manado kembali dilanda bencana non alam yakni pandemi covid-19.
“Siap atau tidak siap, kami harus menangani dampak bencana yang terjadi di Kota Manado. Karena tidak menganggarkan penanganan bencana, maka secara terpaksa ada beberapa program kerja yang harus dibatalkan karena dana yang ada dialihkan untuk penanganan bencana bagi warga yang terdampak bencana,” terang GSVL, sapaan akrab walikota dua periode ini.
Walikota pada kesempatan tersebut juga memohon maaf bagi seluruh warga Kota Manado karena tidak bisa melaksanakan semua program kerja yang telah dijanjikan pada masa kampanye maupun program hasil musyawarah rencana pembangunan karena tidak bisa memprediksi terjadinya bencana.
“Ini kunker terakhir jadi saya memohon karena tidak semua program bisa dilaksanakan bahkan memohon maaf jika ada tutur kata dan tindakan yang kurang menyenangkan selama dua periode memimpin Kota Manado,” tutup GSVL. (***)
Komentar