Calon DPD RI Abid Takalamingan Pertanyakan Real Count yang ditampilkan KPU

 

SERIUS: Calon DPD RI Abid Takalamingan (*)

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

A–TIMES,MANADO–Calon  DPD RI Dapil Sulut Abid Takalamingan S.sos ( AT) minta KPU bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi integritas sebagai penyelenggara pesta demokrasi. Pasalnya sebagai salahsatu kontestan pihaknya menemukan sekitar 20 kasus dimana data C 1 form resmi menurut konstitusi berbeda dengan real Count yang ditampilkan KPU pada rekapitulasi sementara hasil perolehan suara calon DPD RI.

Menurut mantan legislator Sulut itu ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan pihaknya. ” Baru satu jam kami menemukan 20 kasus dimana ada TPS jumlah pemilihnya ada 3000-an orang,” papar AT sapaan akrabnya.

Berita Terkait:  Pemilu 2024 Jadi Ajang Hidup Mati PPP

Dia menyebutkan salahsatu faktanya adalah di TPS 1 Nuangan Bolsel . ” Saya me dapat suara 121 calon lain ada 33 justru suara saya dinaikkan jadi 423 sedangkan calon lain tadi naik menjadi 803 suara. Kalau diakumulasi di satu TPS bisa sampai 2000-an suara ,” beber AT seraya memperlihatkan sejumlah data hasil temuan pihaknya. Kasus ini juga terjadi di beberapa TPS lainnya seperti di Poigar Bango Molunow Bolmong dan lainnya. Jadi lanjut AT ketika terjadi perengkingan nomor 1 sampai 6 ini datanya tidak Valid.” Makanya KPU sebagai penyelenggara harus bertanggung jawab soal ini,” tandasnya. Takalamingan menegaskan dana yang digunakan KPU adalah dana APBN mereka harus bertanggung jawab.” Ini menimbulkan opini publik yang keliru dan menyesatkan ditengah masyarakat dan nantinya calon yang tidak jadi pasti terjadi kekacauan dimana mana.” Ini harus dihentikan karena mempengaruhi opini publik bahwa si pemenang adalah si fulan ,si fulan meski hasil akhirnya adalah rekapitulasi KPU secara berjenjang,” tandasnya . Sebagai salahsatu kontestan pihaknya akan melakukan upaya Hukum jika KPU tak mengubris persoalan serius tersebut.(*)

Komentar