A–TIMES,BITUNG – Isu mafia sertifikat tanah menjadi trending topic pekan terakhir. Wali Kota Bitung Maurits Mantiri merespon cepat dengan mengajak Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bitung untuk diskusikan.
BPN Bitung mengundang Mantiri untuk coffe morning di Kantor BPN Bitung, di Kecamatan Matuari, Jumat (15/07/2022). Mantiri mengajak Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Julius Ondang MSi Kaban BKAD Franky Sondak,dan lainnya.
Sebagai tuan rumah Kepala BPN Budi Taringan SH ME, mengatakan masih banyak sertifikat tidak tercatat atau terpetakan di BPN, sehingga butuh kolaborasi pemerintah Kota Bitung agar pencatatan dan pemetaan bisa rangkum.
“Saat ini BPN telah meluncurkan alat yang namanya “Sentuh Tanahku” sehingga memudahkan masyarakat untuk melihat informasi pertanahan,”katanya. Sementara itu, Maurits mengatakan Pemerintah Kota Bitung siap berkolaborasi dengan BPN.
Pemkot Bitung akan mendukung sepanjang tidak bertabrakan dengan aturan lain. “Kami pasti akan terus mendukung dan berkolaborasi dengan BPN dalam rangka untuk memaksimalkan pemetaan tanah di Kota Bitung, serta mensosialisasikan kepada masyarakat terkait program – program dari BPN.” kata Mantiri.
Kepala BPN memaparkan bahwa untuk pengurusan berkas dokumen pertanahan BPN untuk pemetaan/ploting bidang tanah yang sudah bersertifikat tapi belum terpetakan sudah bisa secara online melalui aplikasi SENTUH TANAHKU.
Di sela sela acara Kepala BPN menyerahkan sertifikat Tanah Pasar Girian, Luas : 2.505 M2 kepada Wali Kota Bitung dan langsung diserahkan kepada kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah.(*)
Peliput : Lily Paputungan
Editor : Idam Malewa
Komentar