Batik Air Tabrak Garbarata di Bali

A-TIMES.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP 1 menyatakan pesawat Batik Air menabrak garbarata di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Sabtu (23/5). Pesawat ini datang dari Bandara Soekarno Hatta dan mendarat di Bali pada 09.22 WITA.

Relation Manager AP I Bandara Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan pesawat berhenti di Bandara Internasional Ngurah Rai pada 09.27 WITA. Setelah berhenti, pesawat tersebut tiba-tiba maju sendiri dan menabrak garbarata.

banner

“Mereka begitu mendarat, masuk taxiway, masuk ke area apron. Nah, pukul 09.27 WITA, itu sudah berhenti. Tapi tiba-tiba pesawat maju sendiri, sehingga menabrak garbarata,” ungkap Taufan, Minggu (23/5).

Saat pesawat menabrak garbarata, seluruh penumpang dan kru belum turun karena masih menunggu arahan. Namun, setelah kejadian itu, seluruh penumpang yang berjumlah 119 orang dan empat kru turun dari pesawat.

Berita Terkait:  Komisi II : Seleksi CASN Harus Diaudit

“Jadi ketika akhirnya berhenti karena nabrak, akhirnya proses loading penumpang,” ujar Taufan.

Setelah semua penumpang, kru, dan barang sudah turun, pesawat dipindah untuk dilakukan proses investigasi. Hal itu dilakukan oleh pihak otoritas bandara wilayah 4.

Saat ini, Taufan menyatakan proses investigasi masih berlangsung. Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6506 ini masih berada di Bandara Internasional Ngurah Rai.

“(Pesawat) belum beroperasi lagi sampai sekarang,” jelas Taufan. Sementara, Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan telah mempersiapkan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6506 sebelum terbang menuju Bandara Internasional Ngurah Rai. Hal ini dari kebutuhan pesawat hingga petugas layanan darurat.

“Batik Air telah mempersiapkan secara baik pada penerbangan ID-6506 dari kebutuhan pesawat udara, awak pesawat, teknisi, dan petugas layanan darurat (ground handling),” kata Danang.

Berita Terkait:  Menag: Indonesia Masuk Prioritas Haji dan Umrah

Ia menjelaskan sebelum berangkat, pesawat tersebut sudah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh. Lalu, pesawat pun dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthiness for flight).

Pesawat dipastikan mendarat dengan mulus. Proses parkir dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), komunikasi dan koordinasi antara awak pesawat dengan petugas darat yang memberikan komando kepada pilot untuk memarkirkan pesawat.

“Saat kondisi masih berlangsung, tiba-tiba bagian atas permukaan mesin pesawat nomor satu, sebelah kiri, menyentuh bagian ujung garbarata,” pungkas Danang. (***)

Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: CNNI

Komentar