Ada Penyempitan dan Pendangkalan Sungai di Minahasa Utara

A-TIMES.ID, MANADO — Ada temuan menarik saat Komisi III DPRD Sulut turun ke Kabupaten Minahasa Utara, dalam rangka menindaklanjuti keluhan warga Desa Paniki Baru Kecamatan Talawaan.

Ketua Komisi III, Berty Kapojos mengatakan, saat meninjau lokasi tersebut, ditemukan salah satu penyebab terjadinya banjir sebagaimana yang dikeluhkan warga yakni adanya penyempitan dan pendangkalan sungai.

“Tak heran jika hujan sedikit langsung banjir. Karena saluran tidak mampu menampung volume air yang ada saat banjir,” kata Kapojos didampingi Wakil Ketua Komisi III Yongki Limen, Sekretaris Stella Runtuwene, anggota Ayub Ali Albugis, Agustien Kambey bersama pihak Balai Sungai.

Berita Terkait:  JAK Apresiasi Penyampaian LKPJ Gubernur, Juga Beri Saran Lirik Pajak Pertambangan

Untuk itu, kata Kapojos, pihaknya meminta agar perangkat desa membuat proposal dan memberikan ke DPRD untuk nanti ditindaklanjuti.

“Supaya keluhan ini segera mendapat perhatian,” tandasnya. Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa drainase di desa tersebut sudah sangat mendesak. Sebab, warga selalu was-was ketika hujan deras dan harus mengalami banjir.

“Memang kami lihat, hampir tidak ada saluran induk di lokasi. Nah, makanya kami sudah bicara dengan Balai Sungai agar bisa dibuatkan saluran,” tuturnya.

Desa Paniki Baru merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Manado. Untuk itu, Komisi III akan berkonsultasi dengan pemerintah kota dalam hal ini Dinas PU, agar nantinya proses pembangunan bisa berjalan dengan baik.

Berita Terkait:  Eksekutif-Legislatif Manado Makin 'Mesra'

“Desa Paniki Baru memang masuk wilayah Minahasa Utara. Namun, aliran air akan melewati wilayah Manado. Itulah yang akan kami konsultasikan dengan pemerintah kota. Apalagi kan saat ini sudah terbangun sinergitas antara pemerintah provinsi dan kota Manado. Tentu ini sangat memudahkan,” tutupnya. (***)

Editor: Idham Malewa
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: Radar Manado

Komentar