YPLTG – Korpala Tanam 200 Pohon Bambu Kuning

A-TIMES,KABGOR — Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo bersama Yayasan Payu Limo Totalu Gorontalo (YPLTG) dan Korps Pencinta Alam Nusantara (Korpala) menanam 200 pohon anakan bambu kuning di bantaran Sungai Wuwabu Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Minggu (29/5).

Penanaman bambu kuning diselenggarakan untuk menyambut Hari Lingkungan se Dunia tahun 2022 yang puncaknya akan diperingati Juni mendatang. Aksi tersebut mengangkat tema ‘Peduli Lingkungan – Peduli Keselamatan.’

Dalam sambutannya mengawali penanaman pohon di areal bantaran sungai Wuwabu, Nelson mengatakan, penanaman bambu di areal bantaran sungai sangat efektif mengantisipasi terjadinya erosi.

Maka kegiatan yang digagas YPLTG dan Korpala tersebut diharapkan untuk dilakukan secara masif, terutama oleh masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.

Berita Terkait:  Tidak Tahan Disakiti, Karyawan PLN Gorontalo Polisikan sang Pimpinan

Karena yang terimbas banjir dan tanah longsor itu biasanya warga yang tinggal di bantaran sungai. Maka kegiatan ini untuk mengatasi masalah longsor maupun banjir yang sering terjadi di wilayah kita.

“Saya minta jangan hanya seremonial saja tapi harus dilakukan secara masif karena cara mengatasi bencana banjir dan tanah longsor itu tidak sekadar membangun tanggul tetapi juga melalui kegiatan penanaman seperti ini,” jelas Bupati Nelson.

Selain dapat mencegah erosi, tanaman bambu kuning ternyata sangat dibutuhkan pada setiap penyelenggaraan adat istiadat dan budaya di Gorontalo. Maka sangat disayangkan jenis tanaman ini mulai berkurang dan jarang ditemukan lagi keberadaannya.

Berita Terkait:  Pemkab Gorontalo Rapat Persiapan Festival LTKL

Untuk meminimalisir hal-hal tersebut, Bupati Nelson yang juga ahli lingkungan ini pun menghimbau kepada seluruh penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran sungai untuk menggalakkan penanaman sebagaimana yang telah gagas oleh YPLG dan Korpala.

“Untuk dilakukan secara masif. Maka melalui Dinas Lingkungan Hidup dan SDA dilakukan pembinaan terhadap komunitas yang ada, serta butuh kolaborasi pihak terkait dan konsitensi yang dilakukan secara terus menerus,” tandas dia.(rin/*)\

Editor : redaksi
Layout : didit

Komentar