A-TIMES,JAKARTA — Aktris dan aktivis pembela hak hidup dan kesejahteraan hewan Davina Veronica mencoba mengurangi sampah dengan memilah sendiri sampah-sampah dari kemasan makanan hewan.
Sampah plastik kemasan hingga sampah kaleng anabul alias anak bulu ia bersihkan dan pilah untuk diberikan kepada pihak pengepul yang mendaur ulang sampah.
“Kaleng makanan basah kucuci sendiri, dikeringkan baru dipilah,” kata Davina di Jakarta, Rabu (13/7). Sejak lama pendiri Natha Satwa Nusantara memang sudah rajin memilah sampah di rumah, termasuk sampah kebutuhan anak bulunya.
Aksi sederhana ini diharapkan bisa membantu mengurangi timbulan sampah di tempat pembuangan akhir. Prinsip yang sama ia terapkan di tempat penampungan hewan yang ia kelola.
Segala jenis sampah anorganik dipisahkan, dipilah dan dan dikumpulkan untuk agen daur ulang. Kebiasaan memilah sampah tak cuma berlaku di rumah.
Ketika bepergian ke luar kota, sampah yang ia hasilkan menjadi “oleh-oleh” yang Davina bawa pulang ke rumah untuk nantinya ia pilah dan distribusikan kepada agen daur ulang sampah.
“Kalau masih ada sisa tisu pun kubawa pulang, bawa ke koper, karena aku berpikir ‘ini nanti ujungnya di mana ya, nanti aku malah kontribusi bikin bumi kotor’, setidaknya kubawa pulang dan pilah di rumah,” katanya.
Ia mengakui, sulit untuk hidup tanpa menghasilkan sampah sedikit pun. Namun, dia tetap berusaha meminimalkan jumlah sampah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari agar bisa berkontribusi positif untuk bumi.
Davina aktif di yayasan yang berkiprah dalam perlindungan, penyelamatan, rehabilitasi mencarikan hewan domestik rumah baru. Ia ingin memperjuangkan hak-hak hewan dan berharap bisa turut berpartisipasi dalam mendorong pemerintah memperkuat UU Perlindungan Hewan agar kasus kekerasan terhadap hewan tak terjadi lagi.
“Kami ingin merangkul pemerintah dan aparat hukum untuk merevisi UU Perlindungan Hewan, juga memberikan edukasi agar tidak terus-terusan menyelamatkan (hewan), tapi memberi pemahaman kepada masyarakat soal kesejahteraan hewan.(rin/*)
Editor : redaksi
Layout : syamsudin hasan
Komentar