A-TIMES,KABGOR – Sampai saat ini, jumlah kasus Covid-19 sudah menurun dibandingkan sebelumnya. Namun kita perlu menyadari, pandemi belum berakhir. Kondisi ini pun bisa memungkinkan orang untuk melakukan aktifitas kehidupan bebas. Tapi sekarang, kita belum bisa sampai di sana karena pada intinya protokol kesehatan dan menggenjot vaksinasi salah satu strategisnya.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus berupaya agar masyarakatnya dilakukan vaksinasi baik itu dosis satu, dua termasuk booster vaksin. Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo berharap,dalam rangka menghadapi bulan ramadhan dirinya punya target bulan maret 100 persen untuk dosis satu.
Dia ingin, masyarakat fokus menjalankan bulan puasa,sehat dalam menjalankan ibadah puasa. Sehingga targetnya bulan maret itu vaksinasi dosis satu capai 100 persen.
Harapan Nelson Pomalingo ini disampaikan Kepada semua pimpinan OPD dan camat saat mengikuti kegiatan Pendampingan dan Bimbingan Teknis Implememtasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan ( SPIP) terintegrasi Kabupaten Gorontalo tahun 2022, senin (7/2). “Bulan maret vaksinasi dosis pertama targetnya selesai maret 100 persen,” pinta Nelson.
Tak hanya menggenjot target dosis satu, Bupati dua periode itu pun berharap dosis dua pada bulan maret itu capai 80 persen. “Kenapa ini saya ingatkan, karena tidak ada gunanya hanya vaksin dosis pertama jika dosis dua tidak memenuhi target,”tegas Nelson. Antara dosis satu dan dua kata Nelson ada hubungan penguatan kekebalan tubuh.
Maka harus dua kali vaksin minimal. “Tugas para camat menggenjot vaksinasi kedua termasuk vaksin ketiga jalan dan untuk vaksinasi ketiga juga kalau dapat capai 50 persen. Ia pun meminta ASN yang menjadi contoh, data sampai bulan februari seluruh ASN sudah Booster sehingga akhir februari kita menjadi contoh bagi masyarakat. Nelson mengatakan, saat ini Untuk anak-anak kurang lebih 40 persen dosis satu dan Target Ini menjadi acuan Berbagai cara pun Strategis dilakukan.
Pertama, untuk kecamatan lakukan basis desa dan untuk anak SD Lakukan disekolah. Berbasis desa sehingga pelayanan berpindah -pindah. Jadi, strategis perdesa dan persekolah. Kalau persekolah itu mudah ditemui mereka.
kata kuncinya, Nelson menegaskan, didesa kolaborasi dengan kampus dan sekolah kemudian, Strategis kedua harus ada data. Data tentang mana yang sudah dosis pertama, kedua tremasuk yang sudah dosis tiga. “Strategis capain vaksinasi, pertama berbasis desa,sekolah menyiapkan data termasuk dinas sosial menyediakan bantuan sosial bagi warga yang akan divaksin,”tandas Nelson.(***)
Editor : Amrain Razak
Layout : Didit
Sumber : Humas
Komentar