A-TIMES.ID, MANADO — Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 sudah dituntaskan DPRD Provinsi Sulut. Menariknya, sejumlah masukan legislatif menjadi perhatian eksekutif. Salah satunya saran yang disampaikan Cindy Wurangian, anggota Fraksi Partai Golkar.
Anggota DPRD dapil Minut-Bitung ini memberi apresiasi pada Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK).
“Salut untuk OD-SK. Terbukti tidak memandang warna. Masukan saya diakomodir pansus (ketua pansus) dan dijawab langsung Pak Wagub. Kami menunggu implementasi dari visi misi yang begitu hebat,” kata Wurangian.
Dia menjelaskan, ada beberapa poin yang dia sampaikan di sela pembahasan yang kemudian itu diakomodir. Seperti KEK Bitung dan KEK pariwisata Likupang.
“Kami mengapresiasi visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut menjadikan Provinsi Sulut pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik. Itu ditunjang dengan pembangunan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado serta pelabuhan internasional Bitung sebagai Super Hub. Kami berharap ini terwujud. Mengenai KEK Bitung dan di Likupang, pembangunan dan pengembangan harus selaras, sehingga jika ditunjang dengan konektivitas Super Hub yang begitu luas dari dalam dan luar negeri, berdampak pada pertumbuhan perekonomian Sulut,” bebernya.
Lebih jauh dia menyinggung mengenai sektor peternakan, khususnya daging hewan babi.
“Peternakan babi populasinya cukup besar di Sulut. Daging babi di Sulut tidak bisa dijual ke provinsi Indonesia, kami berharap agar dapat dibuat regulasi yang mengatur tentang itu. Seperti yang ada di Provinsi Bali,” tukasnya, sembari memberi catatan, produksi babi Sulut berdasarkan hasil penelitian Balai Karantina Sulut tidak terkontaminasi penyakit ASF yang mematikan.
Wagub Kandouw langsung menanggapi hal ini. Mengenai pintu gerbang di Pasifik, Kandouw mengatakan, akan dicarikan solusi dengan pemerintah pusat. Terkait peternakan hewan babi, Kandouw menyinggung mengenai regulasi.
“Mudah-mudahan hambatan regulasi kalau tidak salah sudah hampir satu dekade jadi hambatan hewan babi diekspor, dalam jangka waktu dekat teratasi. Karena memang demand untuk daging hewan babi sangat tinggi di daerah lain. Alangkah tidak baiknya kalau kita tidak optimalkan,” tukasnya.
Sedangkan terkait penyelarasan KEK Bitung dan Likupang, Kandouw menekankan itu jadi perhatian khusus.
“Pansus mengingatkan tentang selarasnya Likupang dan Bitung. Seyogyanya dua KEK tidak berdiri sendiri tapi satu kesatuan. Ada sebab-akibat karena sama-sama saling menguntungkan dan memberi dampak positif,” tandasnya. (***)
Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: Harimanado
Komentar