A-TIMES.ID, JAKARTA – Agnez Mo mengaku punya kiat khusus menghadapi berbagai pandangan sebelah mata ketika memulai menapak karier di panggung internasional. Ia menanamkan dalam dirinya kepercayaan akan Tuhan dan diri sendiri.
Dalam bincang acara Ngopi Daring Bela Negara, Jumat (3/9), Agnez Mo mengungkapkan banyak orang memandang sebelah mata atas niatnya untuk menjadi penyanyi kelas internasional, yang mana pandangan negatif itu datang justru dari media di Indonesia.
“Bahkan waktu itu sampai ada artikel yang mengatakan ‘apa yang kamu katakan, kamu cuman orang Indonesia’, dan itu adalah media dari Indonesia. Seharusnya saya masih simpan artikelnya,” kata Agnez Mo.
“Tapi waktu itu saya punya kepercayaan bukan ke diri saya, tetapi ke Tuhan yang menanamkan bakat ke diriku,” lanjutnya.
“Justru karena banyak yang memandang sebelah mata, saya justru semakin fokus,”
Agnez Mo mulai menapak karier sebagai penyanyi cilik pada dekade ’90-an. Setelah itu, ia merambah menjadi presenter dan pemain sinetron. Namanya makin melambung kala membintangi Pernikahan Dini yang juga ia menyanyikan lagu tema sinetron tersebut.
Ketika Agnez Mo duet dengan Ahmad Dhani pada 2003 melalui lagu Cinta Mati yang menjadi bagian dalam album debutnya, And the Story Goes, nama penyanyi ini makin mentereng.
Agnez yang kala itu masih memakai nama panggung Agnez Monica pun terus merilis album dan sukses di pasaran. Penggemarnya pun makin banyak. Tercatat, kala masih berkarier sebagai musisi profesional di panggung nasional, Agnez merilis empat album.
Album Agnez Mo (2013) adalah momen peralihan dirinya menuju karier internasional. Ia juga rajin mengoleksi berbagai penghargaan dari banyak negara, bahkan pernah mendapatkan piala ajang musik bergengsi di Asia, Mnet Asian Music Awards, pada 2012 dan 2017.
“Jadi makanya saya bilang mimpi itu mudah, tapi percaya dan mewujudkannya adalah sesuatu yang berbeda. Validasi tidak perlu datang dari orang lain tapi dari diri sendiri dan Tuhan,” kata Agnez.
Dalam acara yang sama, Agnez Mo mengisahkan kala dirinya memulai kerja sama dengan produser asal Amerika Serikat, Timbaland. Timbaland merupakan musisi yang telah menelurkan sejumlah lagu sukses salah satunya Cry Me a River dari Justin Timberlake.
Agnez mengaku bahwa Timbaland adalah pihak pertama yang menghubungi manajemen dirinya usai ia dikenal berkat menjadi salah satu pembawa acara American Music Awards 2014.
“Awalnya saya berencana di studio Tim selama seminggu, tetapi akhirnya saya sebulan di sana. Setelah itu pihak Timbaland bilang kalau dia mau produserin album saya. Dari situ pintu kesempatan lain terbuka,” kata Agnez.
Lagu debut internasional Agnez pun lahir dengan tajuk Coke Bottle pada 2014. Lagu tersebut terbilang heboh di Indonesia karena menjadi langkah awal pembuktian Agnez sebagai musisi Indonesia di panggung internasional.
Namun kerja sama dengan Timbaland tak berjalan lama. Ketika Agnez merilis album debut internasional bertajuk X pada 2017, nama Timbaland sudah tak ada lagi di sana. Meski begitu, sejumlah lagu dari album ini cukup dikenal seperti Long As I Get Paid, dan Damn I Love You.
Hingga kemudian, ia bekerja sama dengan Chris Brown. Menurut Agnez, ia dan Chris Brown sudah cukup lama saling mengikuti di media sosial. Namun pada suatu hari, Agnez menyebut Brown mengirimi dirinya pesan langsung.
“Hal yang membuat dia menghubungi saya sebenarnya bukan hanya karena musik saya, tetapi karena ia melihat saya menggarap video musik sendiri. Dari situ dia minta saya nyanyi lagu On Purpose untuk mengisi album dia yang berjudul Heart Break on A Full Moon.” kata Agnez Mo. (***)
Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: CNNI
Komentar