N95 Masker Paling Aman

A-TIMES.ID — MASKER N95 kembali menjadi perbincangan para pakar kesehatan di Amerika Serikat. Menurut mereka N95 paling tepat dikenakan di tengah penyebaran Covid-19 varian Delta yang makin mengganas.

AS sudah mencabut aturan memakai masker di tempat umum bagi orang yang sudah divaksin lengkap sejak 13 Mei lalu. Dengan program vaksinasi yang masif, menjadikan banyak orang sudah bebas beraktivitas tanpa menggunakan masker.

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Baru-baru, sejumlah ahli mempertimbangkan kembali kebutuhan untuk memakai masker untuk mencegah terinfeksi varian Delta. Bahkan, diperlukan masker berkualitas tinggi seperti jenis N95, yang mampu menyaring partikel aerosol hingga 95 persen.

“Delta sangat menular sehingga ketika kita berbicara tentang masker, saya tidak berpikir kita harus berbicara tentang masker saja.”

“Kita harus berbicara soal masker berkualitas tinggi,” kata Scott Gottlieb, mantan komisaris Food and Drug Administration AS, dikutip dari laman Washington Post. Vaksinasi masih menjadi perlindungan utama dari infeksi virus namun penggunaan masker kembali amat penting sebagai pencegahan.

Oleh sebab itu, para pakar mendesak Pemerintah untuk segera menuntaskan program vaksinasi bagi semua warga AS. Chris Cappa, seorang ahli lingkungan dan profesor di University of California pun ikut angkat bicara.

Dia menilai penggunaan masker berkualitas tinggi, seperti N95, merupakan ide yang baik di tengah kekhawatiran akan penyebaran varian Delta yang cepat dan berbahaya.

“Varian Delta adalah pengingat yang baik bahwa kita tidak harus berhenti memakai masker ketika kita berada di lingkungan yang mungkin rentan terhadap penularan.”

Demikian kata Cappa, sambil mengingatkan bahwa meski seseroang sudah divaksin lengkap namun masih berisiko terkena infeksi virus.

5 alasan harus memakai masker N95 Linsey Marr, pakar aerosol di Virginia Tech yang mempelajari penularan virus di udara memberi pandangannya.

Berita Terkait:  5 Manfaat Baking Soda untuk Kesehatan

Dia mengatakan masker N95 memberikan perlindungan yang lebih besar dari partikel virus daripada masker bedah atau masker kain. Biasanya, masker ini dipakai oleh tenaga medis atau individu yang berada di garda depan penanggulangan Covid-19.

Meski demikian, kini banyak masyarakat yang memakainya khususnya jika berada di zona merah penularan Covid-15. Selama masa kenaikan kasus positif dan penyebaran varian delta yang lebih menular dan berbahaya, ada lima alasan kita perlu mempertimbangkan penggunaan masker N95.

Masker N95 punya material yang efektif menyaring partikel Manfaat masker untuk mengahalau virus sangat ditentukan dengan material pembuatannya.

Di masa seperti ini, masker medis N95 memiliki keunggulan karena bentuknya yang pas wajah. Bentuknya efektif menyaring setidaknya 95 persen partikulat di udara.

Linsey menambahkan, polipropilen nonwoven yang dipakai membuat masker bedah ini memang berguna untuk menyaring partikel sehingga lebih optimal.

“Masker bedah hanya persegi panjang, jelas, wajah kita tidak berbentuk persegi panjang datar, jadi kamu pasti akan berakhir dengan banyak kebocoran,” kata dia.

Bentuk dan perawatan masker sangat penting Masker N95 sangat rapat menutupi mulut dan hidung penggunanya. Namun, masker ini tidak bisa dicuci dan sekali pakai sehingga harus diganti secara berkala.

Linsey mengingatkan, penting untuk memakai masker N95 dengan benar. Seharusnya tidak ada celah antara tepi masker dan wajah penggunanya, hindari menyentuh bagian depan dan cuci tangan setelah memegang masker.

Banyak orang lebih berisiko ketika tertular Masker N95 sangat baik untuk melindungi orang yang lebih berisiko ketika tertular Covid-19 seperti lansia, pemilik komorbid atau orang yang belum divaksin. Baca juga: NFL dan Oakley Bikin Prototipe Masker Pemain dengan Lapisan N95

Berita Terkait:  Vaksin Kurangi Risiko Kematian Akibat Covid 19

“Jika perlu berada di lingkungan di mana mereka bergaul dengan orang yang tidak divaksinasi atau mereka tidak tahu status vaksinasi, maka memperbarui jenis masker mereka sangat masuk akal.”

Demikian pandangan Paul Sax, Direktur Klinis Divisi Penyakit Menular di Brigham and Women’s Hospital di Boston, AS. Sedangkan orang yang sudah divaksinasi dan berisiko rendah sebaiknya mempertimbangkan jenis masker yang dipakainya berdasarkan faktor situasional. Misalnya risiko paparan virus terbaru, tingkat penularan dan daya tampung rumah sakit.

Masker N95 bukan satu-satunya pilihan Masker N95 memang memiliki efektivitas yang tinggi, namun bukan satu-satunya pencegahan terbaik. Masker jenis ini mungkin tidak nyaman dan cocok dipakai kalangan tertentu, seperti anak-anak karena terlalu besar.

Monica Gandhi, ahli penyakit menular di University of California di San Francisco mengatakan masker harus dipakai dengan benar agar efektif.

“Kita harus memprioritaskan membuat pemakaian masker menyenangkan untuk anak-anak dan lebih mudah dilakukan.”

Alternatif lainnya, menggunakan masker tiga lapis yang terbuat dari masker kain rapat di bagian luar dan masker kesehatan di bagian dalam.

Perhatikan faktor aktivitas dan lingkungan Sebelum memutuskam memakai masker N95, kita dianjurkan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi penyebaran Covid-19 seperti aktivitas harian dan lingkungan.

Paul Sax mengingatkan, kita harus lebih fokus pada mengubah kebiasaan sesuai protokol kesehatan seperti mengurangi aktivitas luar ruangan atau bertemu banyak orang. Cara ini lebih utama untuk menghindari virus khususnya varian Delta. (***)

Editor: Saleh Nggiu
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber : KCM

Komentar