Produk Unggulan Sulut Tembus Ekspor ke China Lewat Kapal Kontainer SITC 

 

SEMANGAT: Wakil Gubernur Steven Kandouw saat melepas produk unggulan Sulut ke Cina di Pelabuhan petikemas Bitung Kamis(8/2/2024) subuh (*)

banner

A–TIMES,MANADO–Komitmen gubernur Sulut Olly Dondokambey dan wagub steven Kandouw memajukan perekonomian Sulut patut diapreasi. Berbagai terobosan terus dipacu termasuk eskpor berbagai produk unggulan daerah ini.Kamis(8/2/2024) subuh pelayaran perdana kapal kontainer yang dioperasikan oleh Shandong International Transportation Corporation (SITC), resmi diluncurkan dari Pelabuhan Peti Kemas Bitung.

 

Wagub Steven Kandouw Melepas  agenda yang bertajuk Pelayaran Perdana Kargo SITC Kontainer Lines MV. SITC Batangas Kandouw menyampaikan bahwa selama ini Sulut sudah banyak melakukan berbagai terobosan transportasi. Antara lain lewat moda transportasi udara.

“Selama  pemerintahan Pak Gubernur Olly Dondokambey sudah on going sampai sekarang, seperti direct call Manado-Narita itu satu kali seminggu. Kemudian direct call ke Singapura, itu lima kali seminggu.

juga Southern China, empat kali seminggu. Dan ini betul-betul breaktrough. Malam ini kita semua jadi saksi sejarah bahwa pada tanggal 8 Februari 2024, H minus 2 tahun baru China kita memberikan satu langkah besar buat Republik Indonesia ini termasuk Sulawesi Utara,” jelasnya.

Berita Terkait:  Tekan Inflasi ODSK Maksimalkan Gerakan Pangan Murah dan kampanyekan Mari jo Bakobong

Ternyata,hasil kerja sama pelayaran perdana SITC, kata Kandouw, merupakan hasil kolaborasi atau istilah kerennya adalah pentahelix alias gotong-royong.” kita punya mindset dan visi yang sama,” katanya seraya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.

Terima kasih  sekali, kita boleh melakukan breakthrough, sehingga melewati tembok tebal yang selama ini menghalangi kita. Dan mulai sekarang kita boleh berbangga diri karena kita betul-betul jadi pintu gerbang, dengan adanya SITC ini,” ucapnya.

Masuknya SITC ke Sulut kata Kandouw  berhasil memangkas cost atau biaya. “Perusahaan ini masuk sini telah memotong waktu pelayaran hingga 70 persen. Bisa dibayangkan kalau dari sini ke Jakarta masih 4 hari lagi. Kalau barang yang masuk ke Indonesia pakai pola dulu masih 4 hari baru sampai. Itu baru waktu, sedangkan cost-nya ini 50 persen dipotong. Jadi 50 persen barang impor sudah ada di Republik Indonesia kalau dulu 1.000 sekarang tinggal 500,” jelas Kandouw menganalogikan perjalanan impor barang.” Jadi ini betul betul satu lompatan besar. Mudah-mudahan kita semua stakeholder dan pemerintah daerah, Pak Walikota Murits Mantiri dapat terjaga sustainability-nya. Kita tetap mainkan supaya memberi informasi kepada interland di Sulawesi Utara, contohnya seperti tuna ternyata teman-teman dari Maluku dari Tual dari Papua bahkan dari Bali sudah memakai direct call kita. Mudah-mudahan komoditas-komoditas lain juga untuk ekspor boleh mempercayakan kita di Sulawesi Utara,” beber Kandouw.Turut hadir, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun, pimpinan dan jajaran SITC terutama Jey Chan, Bank Indonesia, Terminal Head Bitung Teguh Firdaus dan lainnya.(Advertotial Diskominfo Sulut)

Komentar