A-TIMES,MANADO — Persaingan menuju gedung senayan baik untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) maupun Dewan Perwakilan Rakyat RI pada Pemilu 14 Februari 2024 nanti dipastikan bakal ketat.
Itu setelah sejumlah politisi berpengalaman yang pernah merasakan empuknya kursi DPRD Provinsi maupun DPR RI, memilih kembali bertarung memperebutkan jatah 10 kursi untuk Dapil Sulut, yakni 4 kursi untuk DPD RI dan 6 kursi DPR RI.
Beberapa nama yang berhasil dikonfirmasi langsung maupun melalui orang terdekatnya sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut kontestasi pada Pemilu 2024 mendatang.
Pertama adalah Abid Takalamingan, S.Sos.,M.H. Politisi senior yang kini mengemban amanah sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulut ini, pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Sulut pada era 2004-2009. Di era itu, putra asli (ayah-ibu) Sangihe, kelahiran Bolaang Mongondow, juga menjabat Ketua DPW PKS Sulut.
Lewat tangan dinginnya, PKS bisa eksis di Sulut dan meraih kursi di DPRD kabupaten/kota, terutama di Kota Manado.
Tak heran kalau sejumlah tokoh, ulama maupun aktivis muslim Sulut begitu mensuport ketika Aba Abid -begitu dia akrab disapa,red,- menyatakan maju untuk DPD RI pada Pemilu 2024.
Mereka menilai, Abid memiliki kapasitas dan kapabilitas, dan bisa menjadi representasi umat untuk berkiprah di senayan.
Dalam organisasi kemasyarakatan Syarikat Islam, Abid Takalamingan dikenal aktif sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Korwil Sulut, Gorontalo, Kalimantan, sekaligus Ketua Lembaga Wakaf Syarikat Islam.
Faktor eksternal yang cukup membuat Abid lebih berpeluang ke senayan adalah kedekatannya dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Selain itu, hubungannya yang terjalin baik dengan sejumlah petinggi partai di Sulut, juga tak bisa diragukan.
Bahkan dorongan agar Abid maju DPD RI justru pertama kali disampaikan secara terbuka oleh Ketua PAN Manado Bambang Hermawan.
Wasekjen Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah itu beralasan, Abid adalah politisi senior yang sudah paham betul dengan karakter masyarakat Sulut. “Beliau itu orangnya nasionalis religius sejati. Tidak sektarian.
Terutama dalam menyikapi setiap persoalan ummat yang terjadi di daerah,” kata Bambang Hermawan, beberapa waktu lalu. Selain memiliki hubungan baik dengan para politisi PAN, Abid juga diketahui memiliki hubungan pertemanan dengan sejumlah kader PKS, PPP serta para ulama.
Itulah sebabnya, kenapa Abid selalu mendapat tempat dalam setiap momentum sosial maupun keagamaan. Abid Takalamingan sendiri Kepada ATIMES, Senin (6/6) kemarin, mengaku haru dengan dukungan moril yang ditunjukkan oleh banyak tokoh dan masyarakat Sulut dalam beberapa pekan terakhir ini.
“Insya Allah semua support dan dukungan moril yang diberikan selama ini akan terus berlanjut, sebagaimana lazimnya silaturrahmi yang tak akan pernah berhenti,” tandas Abid yang memperisteri wewene Minahasa, Widya Masengi, S.T.
Kedua ; adalah Yasti Soepredjo Mokoagouw (YSM). Bupati Bolmong yang baru mengakhiri masa tugasnya sebagai bupati beberapa pekan silam sudah resmi menyatakan kembali ke senayan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kembalinya Yasti pada kontestasi Pemilu Legislatif 2024 diungkap salah satu orang terdekatnya, Ismail Dahab. “Iya ibu Yasti akan kembali maju untuk DPR RI,” tandas Ismail Dahab kepada wartawan ATIMES beberapa waktu lalu.
Tak hanya memastikan maju DPR RI. Pria low profil ini juga mengungkapkan kendaraan politik yang akan dipakai srikandi asal Bolmong yang pernah berkarya di senayan selama dua periode itu.
Menurutnya, Yasti akan maju pada Pemilu Legislatif 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. “Ibu Yasti akan maju lewat PDIP dan itu sudah terkomunikasi baik dengan pak gubernur Olly Dondokambey, Ketua DPD PDIP Sulut sekaligus Bendahara Umum DPP PDIP,” terang Ismail.
Hadirnya Yasti pada Pemilu 2024, kian menambah ketatnya persaingan. “Dengan modal suara selama dua periode terpilih sebagai anggota DPR RI dan satu periode sebagai Bupati Bolmong, Insya Allah ibu Yasti bisa kembali ke senayan,” pungkas Ismail Dahab.
Ketiga ; adalah Ayub Ali Albugis. Ayub adalah Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Sulut untuk periode ketiganya dari Daerah Pemilihan Manado.
Ayub pertama kali terpilih pada Periode 2004-2009 dan Periode keduanya pada 2009-2014. Pada Pemilu 2019 lalu, Ayub kembali terpilih untuk periode ketiganya masa tugas 2019 – 2024.
Di internal DPW PAN Sulut, Ayub pernah menjabat dua kali sebagai sebagai Sekretaris DPW. Pertama di era kepemimpinan Ketua DPW PAN Tatong Bara, Wali Kota Kotamobagu saat ini. Dan periode keduanya di era kepemimpinan Sehan Salim Landjar, Bupati Boltim ketika itu.
Di era kepemimpinan Ketua Umum DPW PAN Sulut Boby Daud dan Sekretaris Ronaldi Salahudin, Ayub oleh partainya dipercayakan mengemban tanggungjawab sebagai ketua harian DPW PAN Sulut.
Keempat ; adalah Aditya Moha Siahaan atau yang akrab disapa ADM. Politisi muda dari Partai Golkar ini, sebelumnya pernah menjabat dua periode sebagai anggota DPR RI. ADM terpilih untuk pertama kalinya pada periode 2014 – 2019.
Selanjutnya pada Pemilu 2019 lalu, ADM terpilih untuk kedua kalinya dengan masa tugas 2019 – 2024. Namun untuk periode ini ADM tak sampai menuntaskan masa tugasnya hingga akhir.
Dia di PAW setelah ditahan KPK karena tersandung kasus suap atas Ketua Pengadilan Tinggi Manado yang menangani perkara banding ibunya.
Demi abdinya kepada ibunda tercinta (MMS), ADM rela menantang badai hingga akhirnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2017 silam. Pasca bebas dari penjara, ADM dikabarkan bakal kembali maju pada Pemilu 2024 mendatang dengan mengendarai Partai Golkar.(rin/*)
Editor : redaksi
Layout : Syamsudin Hasan
Komentar