A-TIMES, BOLSEL – Penanganan stunting di Bolsel dapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Angka stunting di Bolsel saat ini berada di angka 27 persen, data tersebut adalah hasil pendataan keluarga 21 (PK21). Hal ini di katakan Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Sulawesi Utara, Ir. D. Tino Tandaju, MErg.
Menurutnya, saat ini pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk menurunkan angka stunting di Bolsel. “Angka stunting di Bolsel saat ini berada di angka 27%, itu cukup tinggi di Sulut, makanya kami datang khusus di kabupaten Bolsel untuk segera membantu pemerintah daerah untuk secara bersama-sama bekerja menurunkan angka Stunting ini,” katanya, saat di konfirmasi awak media, di Kantor Bupati Bolsel, Kamis, (10/2) kemarin.
Tino Tandaju mengatakan, kerjasama semua pihak yang paling dibutuhkan untuk penurunan stunting di Bolsel. Akselerasi percepatan penanganan menjadi kunci, tidak hanya tatanan konsep tapi kerja nyata.
“Harapan kami, pemerintah Kabupaten Bolsel tidak bekerja sendiri, provinsi siap membantu dalam penurunan stunting ini. Kita akselerasi, artinya ada percepatan penurunan, kalau selama ini hanya tatanan konsep sekarang tidak, kita bekerja rill di lapangan menolong keluarga-keluarga yang dalam keadaan stunting,” jelasnya.
Bukti dari kerja rill itu kata Tino, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Sulut bergerak bersama mahasiswa untuk turun langsung di desa-desa. “Jadi ada 5 perguruan tinggi di sulawesi utara yang akan bergerak bersama, itu sebuah terobosan baru, jadi nanti ada KKN mahasiswa, mereka akan turun di desa-desa yang ada data stunting tertinggi,” tegasnya.(***)
Peliput : Hendra Pabela
Editor : Amrain Razak
Layout : Didit
Komentar