Dunia Pendidikan Sulut Tercoreng, DPRD Geram

Editor: Amrain Razak
Layout: Didit
Sumber: Harimanado

A-TIMES.ID, MANADO — Tindakan dugaan pelecehan seksual seorang guru ASN di SMA Motoling, Minahasa Selatan, yang memegang payudara siswanya saat kegiatan belajar mengajar, mendapat respon keras dari lembaga DPRD Provinsi.

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Wakil Ketua DPRD Sulut, Billy Lombok angkat suara. Menurutnya, jika hal itu terbukti, maka harus ada tindakan tegas.

“Bila memang benar kejadiannya, kenapa hanya dimutasi, ini pelanggaran berat. Maka harus dipecat sebagai guru ASN,” tegas Lombok, Senin (11/10) di kompleks kantor DPRD Sulut.

Dijelaskan, orang tua menaruh kepercayaan besar kepada dunia pendidikan. “Dari dulu standar pendidikan kita tinggi. Orang tua berkorban apa saja untuk menyekolahkan anak,” ujarnya.

Untuk itu, dirinya menyarankan agar dilakukan penelusuran. Bilamana benar terjadi, maka berikan sanksi tertinggi.  Dia juga berharap kejadian serupa tak terulang lagi. Dan bagi semua pihak agar tidak ragu atau takut memberi laporan.

“Detik ini kami juga sudah meminta tim di Minahasa Selatan untuk turun dan mengecek keadaan di lapangan sambil nanti berkoordinasi pihak terkait,” pungkasnya.

Berita Terkait:  KSAL Yudo Terkesima Pemaparan Wagub SK, Alasan Int Fishing Competition Dipusatkan di Likupang
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulut, Careig N Runtu

Wakil Ketua Komisi IV Careig Runtu juga menambahkan bahwa jika kejadian itu benar, oknum guru itu sangat dan sangat merusak citra pendidikan di Sulut.

“Kalau oknum guru itu ada di tempat ini, saya sudah tampar dia,” tegas CNR.

Menurutnya, saat ini pemerintah lagi fokus menaikan citra dalam dunia pendidikan Sulut.

“Tapi malah ada oknum guru yang merusak tatanan pendidikan. Ini sangat sangat tidak beradab,” seru politisi Partai Golkar ini.

Menanggapi itu, Kepala dinas Pendidikan Sulut, Grace Punuh mengatakan, kejadian ini pasti akan ditindaklanjuti.

“Untuk kasus yang terjadi di SMA Motoling itu yang lebih tahu adalah Kacabdin Minsel,” ucap kadis seraya meminta Kacabdin Minsel untuk menerangkan kepada Komisi IV soal kasus itu.

Pada kesempatan itu, Kacabdin Minsel Max Lengkong mengatakan, laporan soal kasus viral ini sudah masuk. Dan langkah pertama yang ditempuh adalah langsung memberikan surat panggilan.

Berita Terkait:  Desa Budo Juara 1 Lomba ADWI 2022

“Jadi besok kita (Dikda) akan BAP yang bersangkutan. Memang sudah viral. Tetapi kan intinya kita harus mencari bukti otentik dulu. Apa benar pelaku melakukan itu atau bagaimana. Kalaupun misalnya dalam pemeriksaan yang bersangkutan melakukan hal itu, tetap kita akan tindaklanjuti,” jelasnya.

Melihat foto yang viral, dirinya mengatakan bahwa memang benar itu berada di SMA motoling. Apakah itu foto asli atau direkayasa, kami belum bisa membuktikan. Tapi yang pasti kalau wajah, itu memang benar adalah beliau.

“Kapan itu terjadi, saya juga belum tahu pasti. Apakah baru atau peristiwa lama, saya belum tahu. Makanya kami akan BAP yang bersangkutan,” ucapnya. Untuk pengambilan gambar atau foto itu, Max mengatakan bahwa kemungkinan besar adalah siswa.

“Untuk gambar pula, kami belum bisa pastikan asli atau tidak,” pungkasnya. (***)

Komentar