4 Strategi MAN Model Manado Raih Prestasi Nasional

A-TIMES.ID, MANADO – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model 1 Manado yang berada di Kelurahan Islam, Kecamatan Tuminting, merupakan salah satu sekolah setingkat SMA, yang kini masih menjadi idola untuk menimba ilmu.

Karena itu, untuk bisa lolos menjadi siswa di MAN Model Manado tidak mudah. Calon siswa harus memenuhi syarat atau kriteria yang sudah ditetapkan.

Ada empat strategi agar bisa lulus uiian di sekolah ini. ujian, tes baca al-quran, tes praktek sholat dan psikologi yang diterapkan, masih terus digunakan dalam menyeleksi guna menghasilkan siswa dan siswi yang berprestasi.

Kepala Sekolah (Kepsek) MAN Model 1 Manado, H. Syarif Afiat Salim Raya, S.Ag, MM menjelaskan, bahwa kegiatan belajar mengajar di MAN Model menjadi prioritas.

“Memang yang tertarik ingin bersekolah di MAN Model 1 Manado cukup tinggi, namun begitu kami tetap menerapkan sistim seleksi sesuai dengan kurikulum yang ada. 15 kabupaten/ kota di Sulut berminat masuk di MAN Model tinggi, tapi kami hanya berikan kuota sekitar 40 persen dan 60 persen untuk Kota Manado,” kata Syarif yang mengaku akan berusaha merevolusi madrasah, menata madrasah dan terus meningkatkan prestasi.

Berita Terkait:  Puan Maharani Ingatkan Pentingnya Revitalisasi Pasar

Lanjut Syarif, walau dalam masa pandemi Covid-19, MAN Model 1 Manado masih bisa menunjukan prestasi hingga ketingkat nasional.

“Kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini dilakukan secara online, guru-guru pun mengajar dari madrasah. Tapi kami masih bisa menghasilkan prestasi di tahun 2021 ini, yaitu Juara II nasional penulis puisi antar guru yang diselenggarakan Dirjen Pendis Kemenag RI, Juara I Provinsi Sulut wajah sekolah/ madrash mewakili Sulut ke tingkat nasional dan meraih medali emas fisika tingkat nasional,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Pekerja Manado Tercover BPJS Baru 70 Persen

Syarif menambahkan, untuk saat ini MAN Model 1 Manado sudah mulai membuka daftar ulang/pemasukan berkas.

“Untuk sementara yang sudah mendaftar ada 415 calon peserta didik, yang mendaftar ada 700-an peserta. Banyak yang tidak lulus verifikasi berkas dan memang di masa pandemi ini juga bagian dari menurunnya angka peserta didik untuk mendaftar. Jadi, yang sudah lulus verifikasi berkas melakukan pendaftaran kembali, jika tidak mendaftar dianggap mengundurkan diri dan akan digantikan cadangan rangking tertinggi yang tidak lulus,” jelasnya. (***)

Peliput/Editor: Saleh Nggiu
Layout: Syamsudin Hasan

Komentar