Wagub Steven Kandouw
A–TIMES,MANADO-Lonjakan an kenaikan harga beras hingga kini terus jadi perhatian serius pempov. Semua kepala daerah diminta proaktif mengecek ketersediaan kebutuhan pokok warga ini. Penegasan ini dikatakan Wakil gubernur Sulut Steven Kandouw Selasa(5/3/2024).Karena trend kenaikan harga beras pasti berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Termasuk, warga Sulawesi Utara. Meski ini fenomena nasional,pemprov terus melakukan berbagai upaya untuk mengawal agar tak terjadi permain harga di pasar-pasar disejumlah daerah. Apalagi , menjelang ibadah puasa bagi umat muslim yang perkiraannya dimulai antara tanggal 10 atau 11 Maret 2024 ini.Wagub mengatakan salahsatu upaya yang dilakukan pemprov adalah, operasi pasar penyediaan bantuan bahan pangan murah. “Ada beberapa tempat yang akan dilaksanakan di pekan ini,” terang Wagub. Lanjutnya tetap mengupayakan antisipasi dan kendalikan terjadinya kelonjakan kenaikan harga. Tapi yang utama ketersediaannya dulu. ” Sudah dibentuk tim untuk terus memonitor ketersediaan pangan dengan instansi terkait. Seperti bulog, pertamina, serta pasar – pasar di kabupaten kota. Mulai besok itu dilaksanakan, guna menyambut bulan puasa. Juga, agar lonjakan harga pangan di Sulut bisa di monitor,” terangnya kepada wartawan dilobi kantor gubernur. Ia mewarning jangan lagi terjadi kongkalikong harga di daerah.” Kami tetap mengidentifisi mana daerah yang surplus mana yang tidak. Kita main di tingkat lokalan dulu. Makanya, harus diberi penguatan tentang koordinasi. Kalau tanpa koordinasi kita tidak tahu harganya, bisa saja berbeda – beda di tiap daerah. Kontribusi silang juga wajib dilaksanakan,” sambungnya. Makanya Wagub juga mengimbau kepada para kepala daerah di kabupaten/kota hingga kepala pasar se- Sulut untuk memonitor kepala – kepala pasar. ” Jangan sampai terjadi kongkalingkong ditingkat pasar,” tandas wagub.(*)
Komentar