Wagub Ingatkan Ancaman Krisis Pangan di Sulut

 

SERIUS: Wagub Steven Kandouw saat Rakor pembangunan Pertanian dan Peternakan(*)

banner 728x90 banner 728x90

A-TIMES,MANADO–Krisis pangan menjadi ancaman bagi negara negara do dunia. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak termasuk di Sulut. Pemprov terus mencari solusi dan paling Urgen adalah menggalakan sektor Pertanian ddanPeternakan”Sektor pertanian sangat krusial. Betul-betul harus underline, masalah ketersediaan, masalah sustainability pasokan. Saya yakin dan percaya tidak lama lagi 2 tahun ke depan dunia alami krisis pangan,” ujar Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Pertanian dan Peternakan di Provinsi Sulut TA 2024, Jumat (13/9/2024) di Hotel Three R Manado.kata Wagub

Krisis pangan tersebut, arahnya sudah mulai nampak. Ini terlihat dari inflasi yang terjadi di Sulut. Beras, rica dan komoditas lainnya terjadi kenaikan harga. Bahkan, kata wagub, daging babi harganya masih terbilang tinggi.

Berita Terkait:  Kabupaten kota diminta serius kembangkan destinasi wisata

“Inflasi kalau naik 1 persen saja akan berbanding lurus dengan kemiskinan dan pengangguran,” tegasnya.

Di sisi lain, Wagub Kandouw mengapresiasi para penyuluh dan pihak terkait pertanian. Sebab, Sulut alami surplus ketahanan pangan.

“Anda ini adalah aktor utama, pemegang kunci untuk ketahanan pangan di Sulawesi Utara,” tuturnya.

Mereka sangat berjasa untuk surplus beras dari lubuk hati paling dalam bapak ibu. Terima kasih bapak ibu,” sambungnya.

Kendati demikian, wagub meminta bagi mereka yang telah menjadi pejuang pertanian dan peternakan di Bumi Nyiur Melambai, agar memberikan pemahaman untuk petani.

“Penyuluh juga harus mampu beri pendampingan kepada para petani dari aspek literasi ekonomi dan digitalisasi,” ujarnya.

Ditambah Kandouw, literasi penting dilakukan agar petani di Sulut ikut paham dalam hal menjaga uang. Ia mengharapkan petani, tidak cepat menghabiskan uang, harus ada rekening bank. Sebab, saat ini sudah mengarah ke non tunai.

Berita Terkait:  Puan Ajak Generasi Muda Kedepankan Pancasila Sebagai Jati Diri

“Di mana-mana sudah mulai dilakukan secara cashless (tanpa uang tunai). Petani akan bingung dengan transaksi seperti itu,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Sulut Nova Pangemanan mengatakan pesan dari Wagub Kandouw ini diharapkan para peserta turut termotivasi.

“Pesan-pesan pak wagub ini sangat efek yang positif untuk pembangunan pertanian dan peternakan di Sulut,” tuturnya seraya menambahkan hal ini untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup pertanian dan peternakan Sulut.

“Semoga tahun depan akan ketambahan konpensasi untuk penyuluh selaku pejuang di lapangan,” pungkasnya. Peserta yang hadir dari kabupaten kota se Sulut.(*)

Komentar