Oleh: H. Abid Takalamingan (Pembina)
HARUS diakui tidak mudah memenangkan suksesi pilwako kota Manado oleh PDIP. Beberapa kali pemilihan langsung digelar baru kali ini partai besutan ibu Megawati menang di kota Manado.
Torehan sejarah ini tentu akan menjadi momentum penting untuk menguji perwujudan Visi dan Misi kepemimpinan PDIP di kota Manado yang disampaikan dalam kampanye saat meraup dukungan politik lewat suara rakyat.
Di tanggal pelantikan dan pengukuhan pemimpin kota Manado hari ini, 10 Mei 2021 menjadi awal dimulainya perwujudan janji pemimpin kepada rakyat sampai berakhir masa kepemimpinannya pada tahun 2024.
Ada beberapa hal yang harus segera dibenahi dan perlu mendapat perhatian serius diawal-awal kepemimpinan pak Andre Angow dan Richard Sualang. Katakanlah itu dalam seratus hari pertama sepanjang regulasi memungkinkannya untuk segera di eksekusi.
Pertama; Penataan ulang SDM perangkat birokrasi yang akan menjadi pasukan di dalam menjalankan roda pemerintahan. Soal birokrasi ini harus terpetakan dan terkonsolidasi secara baik. Selain loyalitas, profesionalitas dan integritas juga harus menjadi perhatian. Karena biasanya tak sedikit manuver “mengambil muka” dengan berbagai cara akan dilakukan untuk mengisi pos-pos penting dalam jajaran eselon. Disinilah titik krusial pertama jika walikota dan wakil walikota tidak memiliki kepekaan dan insting permainan birokrasi.
Jika salah mengambil keputusan akan menimbulkan dis-harmoni di lingkungan birokrasi. Untuk kekhawatiran di atas saya kira sebagai politisi pak Andre dan pak Richard punya penciuman yang tajam, sehingga tak meletakkan orang-orang yang pragmatis-avounturir dijajaran kabinetnya.
Kedua; Dalam janji kampanye Walikota dan Wakil Walikota yang lalu, akan dilakukan pemberdayaan perangkat lingkungan sebagai agen pembangunan diwilayah paling bawah dari strata kepempinan teritorial dengan memberikan alokasi anggaran untuk dikelola. Karenanya menunjuk kepala lingkungan (pala) yang tepat akan sangat menentukan guna perwujudan janji-janji pemimpin kota Manado yang baru. Persoalan ini nampak simpel dan sederhana tapi jika salah meletakkan orang memiliki potensi resiko bagi pencapaian keberhasilan, karena Pala adalah ujung tombak dari segala cita rasa kepemimpinan pemimpin di kota Manado, dan fakta lapangan telah membuktikannya di periode yang lalu.
Ketiga; Terkelolanya apa yang menjadi persoalan dasar yang menjadi gambaran “buruk” wajah kota Manado pada kepemimpinan yang lalu yakni soal banjir, tanah longsor, sampah, air bersih dan pasar. Kelima hal diatas jika dapat dikelola dengan baik sangat besar pengaruhnya bagi pencapaian pemimpin kota Manado yang baru. Karena disamping hal tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak juga merupakan faktor penting kegagalan pemimpin yang lalu yakni abai menghadirkan Kenyamanan dan kebersihan Kota bagi rakyat yang dipimpinnya.
Saya optimis bahwa ketiga catatan diatas akan mampu diatasi oleh pemimpin kota Manado yang baru karena mereka AA memiliki sumber daya yang power full.
Disamping adanya kepercayaan masyarakat yang dibuktikan dengan keterpilihannya juga penguasaan legislative (DPRD) kota Manado menjadi modal yang bisa diandalkan. Sebagaimana kita pahami bersama PDIP menguasai 25% dari 40 kursi di DPRD Kota Manado yakni 10 kursi, modal lainnya adalah soal sinergitas dengan kepemimpinan di atasnya baik provinsi maupun pusat yang tegak lurus dipimpin oleh PDIP.
Untuk hal ini pak Olly Dondokambey akan menjadi tokoh kunci menjaga keseimbangan ini, karena disamping sebagai Gubernur Sulut beliau juga adalah ketua DPD PDIP Sulut sekaligus sebagai bendahara umum DPP PDIP.
Selebihnya mari kita berikan kesempatan kepada pemimpin baru kota Manado untuk mencurahkan seluruh dedikasinya bagi kota kita tercinta. Kita bantu mengawalnya dengan apa yang bisa kita kontribusikan agar semua yang dicitakan bisa terwujud.
Selamat berjuang pak Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang semoga dimudahkan segala usahanya untuk mewujudkan visi “Manado Maju dan Sejahtera”.
Merdeka!!!
Komentar