A-TIMES, KOLONGAN– Sebanyak 30 Anak Sekolah Minggu (ASM) jemaat GMIM Baitel Kolongan Wilayah Mapanget Kolongan Minahasa utara (Minut), ikut dalam kegiatan Sosialisasi 15 menit tentang pilah sampah plastik dan nilai sampah plastik.
Kegiatan sosialisasi lingkungan pada ASM ini, digelar Minggu pagi (19/2/2013) oleh Komisi Lingkungan GMIM Baitel Kolongan bekerja sama dengan Proyek Karema, dengan tujuan memberikan pengetahuan pada ASM tentang dampak buruk sampah plastik jika dibuang sembarangan, dan nilai positif jika sampah plastik dikumpulkan untuk di daur ulang.
“Jadi jika adik bisa mengumpulkan sisa seperti botol plastik bekas. Maka ada nilai rupiah. Artinya, dari mengumpulkan plastik dan menjualnya ke gereja, maka adik-adik bisa menabung dan memberikan persembahan setiap minggunya,” kata Gracey Wakary SH dari Proyek Karema, sembari menambahkan sampah plastik jika dibakar akan berdampak tidak baik pada lingkungan dan tubuh manusia.
Penjelasan singkat tentang bahaya dan nilai sampah plastik pada ASM ini mendapat respon positif. “Di rumah, mama selalu mengajarkan agar sampah dibuang pada tempatnya. Mulai sekarang saya akan mengumpulkan botol plastik bekas,” kata Michael Ratag, ASM yang baru duduk di kelas 2 SD ini.
Menurut anggota Komisi Lingkungan GMIM Baitel Kolongan, Inri Kaseger ST MSc sosialisasi tentang lingkungan pada usia dini seperti pada ASM menjadi bagian program utama di jemaat mereka, selain pada jemaat lainnya. Dimana, jemaat disebutnya sedang menjalankan program sampah jadi uang untuk mendukung program pembangunan mereka saat ini.
Jemaat GMIM Baitel sendiri sudah melakukan pejajakan kerja sama dengan salah satu penggiat daur ulang sampah plastik yang ramah lingkungan, dan menyiapkan diri untuk mendukung program lingkungan ini.
Proyek Karema sendiri, adalah salah satu LSM lingkungan Sulut yang didirikan pada 2021 lalu oleh Wakary yang beranggotakan 5 pemuda pemudi Sulut yang mencintai lingkungan terutam laut.(*)
Komentar