A-TIMES,MANADO – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Daerah, Steven Liow, menyambut positif Workshop Transformasi Digital, North Sulawesi Digital Transformation Workshop Innovation Driven Enterprise di laksanakan Pemprov Sulut, KADIN dan JAM Sulut Hebat.
Lanjut Liow, hajatan ini relevan dengan kondisi kekinian. Transformasi digital memperluas pasar dengan menciptakan peluang ekonomi baru.
“Pemerintah terus meningkatkan sumber daya dan meningkatkan tekonologi 2022 menjadi momentum digitalisasi segala bidang,” tegas Liow.
Lanjut dikatakan, perluasan dan adaptasi konsep digital merata kepada publik agar masyarakat menjadi siap. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 belum tahu kapan berakhir.
”Kita berharap dengan pemantapan transformasi digital dapat mendorong inovasi dalam menunjang ekonomi masyarakat,” aku Liow mengutip penjelasan gubernur.
Tampil sebagai narasumber Toronata Tambun – Alumni of Havard Business School and Allfiliated – Alumni of MIT Sloan of School Management, Christ Ngantung – Pakar IT & Transformasi Digital Service Portofolio Management at Ericsson Stockholm Swedia – STT Telkom dan Ginandjar – Marketing & Solutions Direktor Lintasarta.
Toronata Tambun mengulas unnovation, invention commercialization.
“Jangan latah evaluasi. Tapi value buat banyak orang. Tidak di drive oleh cinta akan uang. Sila kelima Pancasila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” akunya. Ditambahkan digital bukan digtization. Bukan platform, bukan apps.
“Gali dan kerahkan regional cluster innovation economic ecosystem yang berpivot ke paying costumers, bukan melulu product,” akunya.
Chris Ngantung fokus teknologi. Pakar Iinformasi dan Teknologi (IT) bercerita soal konsep digitalisasi masa depan lebih memudahkan manusia.
Sebagai Managemen at Ericsson Stockholm Swedia, Christ menuturkan era digitalisasi masa mendatang membuat semua orang bisa melakukan sesuatu dari mana saja. Bahkan tanpa bertemu individu satu dengan yang lain.
”Misalnya mau berobat, tidak harus bertemu dokter lagi. Kita tinggal booking dan video call dengan dokter. Kemudian menerima resep yang sudah terintegrasi dengan apotek,”aku Ngantung.
Di Eropa kata Chris, terdapat berbagai aplikasi uang elektronik sehingga proses transaksi tidak lagi harus bersentuhan.
“Indonesia sudah banyak. Ada gopay, ovo dan sebagainya. Jadi semua akan seperti itu nantinya,” jelasnya.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua JAM Sulut Fabian Josua Liow, melalui daring Ketua KADIN Sulut Rio Dondokambey dan peserta dari berbagai latar belakang profesi.(*)
Peliput : Lily Paputungan
Editor : Amrain Razak
Layout : Syamsudin Hasan
Komentar