OASE RAMADHAN: Inklusivisme Gubernur OD

Oleh: Abid Takalamingan MH

Ketua Baznas Sulut

 

PIMPINAN yang Inklusive layak dipredikatkan kepada Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey (OD). Dia inklusivisme bukan sekadar konsep. Tak sebatas di retorika. Tapi inklusivisme (sifat menerima perbedaan) sudah pada  tindakan. Telah mengejawantah sebagai homo sosiologis. Telah termanifestasi dalam keagamaan dalam mozaik keragaman suku etnik dan agama di Sulut.

Olly sebagai Gubernur menyadari betul bahwa keragaman (perbedaan) adalah rahmat Tuhan. Sebuah sunnatullah. Sesuatu yang niscaya dihadirkan Tuhan untuk bangsa dan negara ini, termasuk juga di bentaran Nyiur Melambai.

Berpijak dari latar kesadaran homo religious, OD sapaan akrab gubernur mengangkat sebuah kalimat yang egalitarian dan sangat filosofis untuk mengikat kita semua dalam local wisdom bahwa TORANG SAMUA CIPTAAN TUHAN.

Makna dari tagline itu ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa sekalipun kita berbeda dalam banyak hal, tapi kita berasal dari sumber ciptaan yang sama. atau sebaliknya keragamaan itu diciptakan oleh pencipta yang sama, agar kita yang berbeda bisa saling mengenal, memahami, bersilaturahmi, dan bekerja sama untuk memakmurkan bumi yang diciptakannya.

Sahabat,

Kita bersyukur memiliki pemimpin yang memahami dengan baik semua kesadaran-kesadaran itu. Narasinya bukan pemanis saat berpidato di atas mimbar. Tidak sekadar kata-kata panggung ansich, tapi dia telah menjadi sesuatu yang inhern dalam jiwa dan raganya. Atau dengan kata lain telah terinternalisasi dalam diri seorang Olly Dondokambey.

 

Sahabat,

Terlalu banyak jejak digital yang bisa mengkonfirmasi itu semua sebelum dan setelah beliau menjadi orang nomor satu di Sulut (2015-2023).

Saya satu di antara banyak saksi. Di sepanjang tujuh tahun kepemimpinan OD, sebagai seorang muslim dengan latar belakang suku Sangihe (Nusa Utara) saya merasakan fakta-fakta tersebut hadir dengan terang, seterang sang surya menyinari bumi disiang bolong.

Karenanya, di momen kita kaum muslimin memasuki Ramadhan 1444H/2023M ini, saya mengajak kepada semua untuk secara sadar memberikan kontribusi terbaik bagi “langit yang kita junjung dan bumi yang kita pijak” ini (Sulawesi Utara). Menerima atau tidak ini adalah takdir dari yang Maha Kuasa untuk kita diami dan kita jaga.

Sahabat,

Mari dengan segala keragaman yang kita punya, kita berikan dukungan optimal, kontribusi positif, bagi pembangunan dan kemajuan Sulawesi Utara yang kita cintai, itulah maksud Tuhan melengkapi kita manusia dengan akal dan budi pekerti yang tidak diberikan Tuhan kepada ciptaanNya yang lain.

Toleransi bukan menyatukan keragamaan yang kita punya agar tak lagi beragam, tapi toleransi dimaksudkan bahwa dengan fakta keberbedaan adalah sebuah celah, peluang bagi kita untuk saling mengenal, memahami, mengasihi, membantu, kerja sama dan silaturahmi.

Selebihnya, toleransi juga berarti kita dukung kebijakan yang dilahirkan oleh pemimpin Sulut bapak Olly Dondokambey dan Steven Kandow, karena merekalah yang terpilih dan ditetapkan Tuhan memimpin Sulawesi Utara dimana kita semua adalah rakyatnya.Wallahu a’lam.(*)

 

Komentar