Hujan Air Mata Iringi Penamatan MIN 1 Manado, Kakanmenag Manado Berkaca kaca  

A,TIMES,MANADO-  Air mata para siswa kelas VI MIN 1 Manado akhirnya jebol. Tidak kuasa menahan haru yang menggumpal dalam dada.

Ada yang terisak. Ada lansung menangis memeluk ibu dan ayah masing masing.  Mulut mereka tidak bisa berkata kata. Seperti disumbat rasa berterima kasih.

Orang tua mereka pun tidak kuasa. Ketika anak anak mereka datang menghampiri sembari memeluk tubuh mereka.

Drama haru biru memantik semua orang yang hadir di acara penamatan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Manado, Rabu pagi jelang siang (31/05).

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Manado Rogaya Udin SPD MPD ikut terseret drama haru biru. Di balik kaca mata sejuknya samar samar matanya berkaca kaca. Srikandi Kemenag Manado ikut merasakan rasa gembira sebagai orang tua. Begitu pun Kepala MIN I Manado Anies Toma SPD MPD, kelihatan bola matanya berjelaga. Dia ikut haru melihat anak anak binaan MIN I Manado tamat dengan kesan yang luar biasa.

“Perpisahan sekaligus penamatan ini luar biasa. Saya seperti membayangkan sebagai orang tua. Salut dengan para orang tua yang desain acara seperti ini,”ungkap Toma.

Berita Terkait:  Menag Imbau Masyarakat Tidak Paksakan Kurban di Tengah PMK

Rogaya saat bawa sambutan ikut menyentil daya minat orang tua dengan madrasah. Saat ini madrasah menjadi rebutan orang tua. Menjadi kebanggaan orang tua, karena tamatan madrasah punya kelebihan disbanding lulusan sekolah umum.

Kata Rogaya, sekarang madrasah menjadi sekolah unggulan karena kurikulum madrasah merdeka.

“Keunggulan madrasah adalah di pendidikan moral Pancasila dan hafalan Quran,”katanya.

Rogaya juga sempat menyentil tunjangan para guru honor yang kecil. Bagi Rogaya yang tampil busana muslim modis,  besar kecilnya tunjangan relatif. Sepanjang ilmu yang diberikan para guru honor bermanfaat sebagai amal jariah.

“Rezeki Allah pasti akan datang. Terus mengabdikan diri untuk pendidikan. Allah akan balas segala amal jariah di akhirat. Atau melalui suami atau anak nanti. Kalau gaji 1,2 juta, usahakan beli perlengkapan wanita tidak mahal. Biar gaji 12 juta, kalau keinginan tidak terkendali, maka gaji sebesar itu tidak cukup,”katanya.

Anis Toma mengatakan MIN 1 telah menerapkan transparansi. Semua orang bisa melihat laporan program dan anggaran yang digunakan secara transparan tapi bukan telanjang. Dia juga telah membagikan cara untuk menyusun laporan apa saja.

Berita Terkait:  ACT Harus Dihukum Jika Terbukti Nyeleweng

“Saya akan merasa bahagia jika meninggalkan  MIN 1 dengan pengganti lebih baik. Yang terpenting adalah system bukan keberhasilan pribadi,”katanya.

Acara penamatan berlangsung mulai pukul 09.00-10.30 Wita. Ada selingan atraksi seni siswa MIN I. Mulai dari atraksi tari kelas 1. Hafalan Quran, sampai tarian modern siswa kelas V. Dan baca puisi ucapan terima kasih murid kelas VI kepada guru. Setelah itu puncak acara pengalungan medali tanda tamat oleh Kakanmenag Manado dan Kepala MIN 1 Manado.

Seusai penamatan ada penyerahan sumbangan buku bacaan untuk Pojok Literasi MIN Manado dari Ketua Komite MIN 1 Idham Malewa kepada Kepala MIN 1 Manado dan pengelola.

Sejumlah undangan turut hadir, di antaranya pengawas Erni MPD dan Roslina Karim MPD, Kepala Seksi Pendis Kemenag Manado Yusran Mantauw SAg, Kasie Bimas Islam Kemenag Sulut Hamka Dondo, ust Hamzah Kadir, dan puluhan orang tua.

Akhir acara penamatan ada pemberitan tanda mata dari ketua panitia penamatan Tuti Andaria dan Sekretaris Yati Djou

Komentar