A-TIMES, MANADO—Azhar Kandji, mantan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Singkil pada Pemilu 2024, bongkar ulah keberpihakan oknum Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Manado. Pasalnya, saat mengikuti proses Evaluasi Panwacam Existing, ia digempur fitnah terkait tidak netral karena menjadi salah satu saksi Partai Politik. Sementara, peserta Panwascam Existing yang diduga punya bukti transaksi transferan uang dari Calon Legislatif (Caleg), justru diloloskan.
Kepada A-TIMES, Azhar membeberkan beberapa temuan soal ketidak netralan Bawaslu Manado saat proses Evaluasi Panwascam Existing. “Bawaslu Manado sangat tidak adil serta tidak profesional, karena tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dalam pembentukan badan adhoc. Saya punya bukti transaksi transferan uang dari caleg kepada salah satu peserta Evaluasi Panwascam Existing, yang justru diloloskan oleh Bawaslu Kota Manado,” tegasnya.
Tidak itu saja, Azhar juga mengatakan, undangan klarifikasi dari Bawaslu Manado terkait tidak netral dinilai sengaja jadikan ia sebagai target evaluasi. “Undangan klarifikasi itu mau tidak mau saya harus hadir. Namun anehnya, jika hal itu tidak netral, harusnya jajaran adhoc diamankan sebagai pencegahan bukan dibiarkan untuk dijadikan target evaluasi. Per Bawaslu Nomor 3 Tahun 2022 juga, seharusnya saya saat itu diundang klarifikasi oleh pimpinan Bawaslu terkait dugaan netralitas sebagai jajaran adhoc dibawahnya,” ucapnya.
Azhar juga menyesalkan ulah Bawaslu Manado yang hingga kini tidak ada undangan klarifikasi, yang ada isu serta fitnah sudah menyebar luas yang merugikan dirinya. “Jika mengacu pada juknis pembentukan adhoc Pemilu 2024, yang perlu dievaluasi adalah kinerja selama bertugas. Nah, semua tugas dan tanggung jawab saya dari pertama dilantik Panwascam Pemilu, telah dikerjakan sesuai waktu yang diberikan dan semua saya buktikan dengan laporan-laporan yang saya masukan pada tahapan evaluasi,” ungkapnya.
Azhar juga bahkan meminta pihak terkait untuk melakukan pengecekan atas kinerja yang dilakukannya, baik itu kepada pimpinan Bawaslu sebelumnya juga pimpinan Bawaslu Kota Manado yang terpilih saat ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Manado, Brilliant Maengko mengatakan bahwa proses perekrutan badan adhoc telah dilakukan sesuai pedoman. “Kami dari Bawaslu melakukan tugas sesuai juknis dan itu dari masing-masing pimpinan yang memberikan penilaian. Saya rasa pedoman yang saya jalankan sudah sesuai aturan. Dan terkait dugaan adanya bukti transferan uang ke salah satu Panwascam yang lolos, hingga kini kami dari Bawaslu Manado belum menerima laporan. Silahkan laporkan, karena ini akan menjadi bahan evaluasi kami,” beber Brilliant.(sal)
Komentar