Wabup Deddy Hamid Bawa Oleh-oleh dari BM dan UMKM di Bali

A,TIMES-BOLSEL- Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Deddy Abdul Hamid menambah pengalaman baru di Business Matching Guna Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN di Nusa Dua, Bali, (23/03/2022).

Kegiatan dibuka langsung Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Acara  bertema Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022. dihadiri oleh 1000 peserta dari para pelaku UMKM dari berbagai daerah.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi, perdagangan kita harus meningkatkan TKDN dengan target belanja Produk Dalam Negeri dan UMKM Tahun 2022 sebanyak Rp 400 Triliun.

“Terdapat potensi belanja sebesar Rp. 1.071,4 Triliun yang berasal dari porsi Belanja Barang dan Belanja Modal APBN sebesar Rp 538,9 Triliun, dan APBD sebesar Rp 532,5 Triliun. Ini dapat dioptimalkan sebagai peluang pasar PDN,” kata Menperin Agus.

Berita Terkait:  Bupati Iskandar - Wabup Deddy Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan ke-78 Sangadi

Sementara itu, Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid mengatakan, bahwa Bolsel saat ini sedang dalam tahapan optimalisasi penggunaan produk dalam negeri.

“Dengan mengalokasikan APBD untuk belanja produk dalam negeri khususnya produk lokal Bolsel, sehingga produk lokal bisa tumbuh dan mampu bersaing dengan produk luar negeri,” ungkapnya.

Mengenai regulasi PDN ini tertuang dalam UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, yang menjelaskan antara lain bagaimana setiap pengadaan yang sumber pembiayaannya berasal dari APBN dan APBD.

Berita Terkait:  Bupati Hadiri Kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian KPJU Unggulan UMKM

“Termasuk pinjaman atau hibah dari dalam negeri atau luar negeri, serta pekerjaannya mengusahakan sumber daya yang dikuasai negara, maka wajib menggunakan produk dalam negeri,” tutup Wabup

Turut mendampingi Kepala Bagian ULP Anas Kangiden, Sekertaris Dinas Koperasi dan UMKM Wawan Gobel, Kabid Perdagangan Nabila Moha dan Kabid Ekonomi dan SDA Haerudin Anwar.(*)

Peliput: Hendra Pobela

 

Komentar