A-TIMES.ID, BITUNG — Meski sudah ditertibkan berulang kali oleh aparat kepolisian, namun aksi pungli dan premanisme di kompleks Pasar Winenet Kota Bitung, masih juga terjadi.
Seperti dikeluhkan ratusan pedagang yang tergabung dalam Solidaritas Persatuan Pedagang Pasar Winenet (SP3W) Kota Bitung.
“Kami ratusan pedagang yg tergabung dalam (SP3W), menyatakan sikap Mendukung sepenuhnya operasi penertiban pungutan liar di Pasar Winenet yang dilakukan Kepolisian Resort Kota Bitung, pada akhir bulan Juli lalu,” tandas ketua SP3W Hi Baharuddin Bahu.
Lanjut Bahu, penertiban itu merupakan upaya pembelaan negara terhadap nasib dan keberadaan pedagang yang selama ini resah dengan kondisi ketidakpastian hukum atas objek Pasar Winenet.
“Ini yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dengan melakukan aksi premanisme.
Pedagang sangat dirugikan dengan aktifitas penagihan dari mereka. Pedagang diintimidasi, diancam jika tidak memenuhi keinginan mereka. Padahal di tengah pandemi seperti ini terjadi penurunan omset,” keluh Bahu didampingi pedagang lainnya Vanny Kaunang Senin(30/8).
Mereka juga menambahkan SP3W mendorong pihak kepolisian menuntaskan kasus hukum “pungutan liar” yang sudah dilimpahkan ke kejaksaan (tahap 1) dan kembali kepada kepolisian, untuk dilengkap.
“Kami pedagang tetap percaya bahwa kepolisiaan akan bertindak profesional. Sebab kasus hukum tersebut sudah mendapatkan petunjuk tahap 1 oleh kejaksaan dan sedang bergulir tidak ada penolakan penanganan dari Kejari Bitung,” tandas para pedagang.
SP3W juga menolak adanya issue Hoax yang disebarkan oknum tak bertanggung jawab yang menyatakan berkas perkara pungli ditolak kejaksaan.
“SP3W meminta semua pihak untuk menghormati proses hukum yang tengah berlangsung. Baik pidana maupun perdata, dengan tidak melakukan provokasi sehingga merusak situasi kondusif yang sudah tercipta beberapa bulan terakhir di Pasar Winenet,” tambah sekretaris SP3W Hi Herson Muhammad. (***)
Peliput: Lily Paputungan
Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Komentar