A-TIMES, JAKARTA – Harapan Francesco Bagnaia memenangi MotoGP 2021 memang menipis. Namun ia pantang menyerah meski diakuinya Fabio Quartararo paling berpeluang memenangi balapan motor paling bergengsi tersebut.
Fabio Quartararo unggul 52 poin di puncak klasemen sementara MotoGP 2021. Itu artinya, ia bisa memastikan titel juara jika berhasil meraih podium tertinggi pada GP San Marino nanti.
Jika bukan karena performa impresif Bagnaia dalam lima seri terakhir, Quartararo mungkin sudah memastikan gelar juara MotoGP 2021. Jelang seri berikutnya, pembalap asal Italia itu tetap menatap positif.
“Tentu saja saya tak akan menyerang. Tapi tahun ini Fabio (Quartararo) telah menampilkan performa apik. Dia yang tercepat dan paling konstan,” kata Bagnaia dinukil dari Crash.
“Jadi, Fabio Quartararo berpeluang besar memenangi MotoGP tahun ini,” katanya lagi melanjutkan.
Total tiga race terakhir, Pecco Bagnaia merasakan dua kemenangan dan sekali naik podium ketiga. Andai saja ia melakukannya pada awal musim, mungkin anak didik Valentino Rossi itu bisa bersaing lebih dekat dengan Fabio Quartararo untuk menjadi juara dunia MotoGP 2021.
Namun jika melihat lebih ke belakang, Pecco Bagnaia sempat kesulitan menaklukkan motor Ducati Desmosedici. Fakta kini ia sudah sangat kompetitif, menandakan juara dunia Moto2 2018 itu telah mengalami perkembangan signifikan.
Pecco Bagnaia pun menyebut dirinya harus jatuh bangun agar bisa kompeetitif di atas motor Ducati Desmosedici. Pasalnya gaya balap pembalap berusia 24 tahun itu tidak cocok dengan Desmosedici.
“Ketika saya mulai mengendarai motor Ducati, saya selalu terjatuh, perasaan saya tidak pernah sangat baik. Saya mencoba mendorong, tetapi gaya mengemudi saya tidak cocok dengan Ducati,” kata Pecco Bagnaia.
“Karena saya selalu melaju dengan kecepatan menikung yang tinggi di Moto2. Di kelas Moto2 juga tidak bisa mengerem terlalu keras, karena roda belakang selalu selip,” tambahnya.(***)
EDITOR :AMRAIN RAZAK
LAYOUT : DIDIT
SUMBER : BOLA.COM
Komentar