Putra Gorontalo Rachmat Gobel Dampingi Kapolri Temui Pendemo

A-TIMES,JAKARTA – Putra Gorontalo yang juga Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, ikut mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menemui massa pendemo yang menggelar aksinya di depan Gedung DPR RI Jakarta, Senin (11/4) siang kemarin.

Rachmat bersama pimpinan DPR lainnya Sufmi Dasco Achmad dan Lodewijk F Paulus, naik ke mobil komando bersama Kapolri mengajak mahasiswa yang memenuhi ruas Jl Gatot Subroto, untuk berdialog dengan menggunakan pengeras suara.

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Diketahui, aksi mahasiswa yang menamakan dirinya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI), menyampaikan sejumlah tuntutan yang diantaranya menolak penundaan Pemilu 2024 dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Dalam aksi demo mahasiswa tersebut, seorang dosen Universitas Indonesia, Ade Armando ikut jadi korban. Ade yang turut mendukung aksi mahasiswa yang menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden itu, justru jadi sasaran amukan massa. Ade digebuk hingga babak belur yang ditengarai dilakukan oleh para penyusup. Beruntung nyawa dosen nahas itu masih terselamatkan setelah sejumlah aparat kepolisian berhasil melarikannya ke halaman kantor DPR RI.

Berita Terkait:  Komisi II : Seleksi CASN Harus Diaudit

POLISI TEWAS

Aksi demo mahasiswa yang berujung kericuhan juga terjadi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari. Disana, seorang polisi bernama IPDA Imam dilaporkan tewas setelah terjadi bentrok antara mahasiswa dan petugas keamanan. Kabag ops Polresta Kendari, Kompol Jupen Simanjuntak membenarkan informasi meninggalnya perwira polisi tersebut.

“Iya, satu anggota meninggal dan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara”, ujar Jupen. Jupen menambahkan IPDA Imam diketahui bertugas di Satuan brimob Polda Sultra, sementara untuk kronologis dan penyebab kematian personel belum diketahui.

“Yang meninggal dari satuan Brimob Polda, untuk kronologis belum ada informasi kami masih di lapangan, ungkapnya. Almarhum menjalankan tugas mengamankan unjuk rasa yang bentrok di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara. Diduga IPDA Imam mengalami sesak napas saat menjalankan tugas karena untuk membubarkan massa yang mulai brutal, kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa.

Berita Terkait:  KPK Tangkap Mantan Dirjen Kemendagri Terkait Dana PEN

MAKASSAR

Aksi demo mahasiswa di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumohardjo, juga berakhir ricuh. Lima mobil baracuda diturunkan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk membubarkan massa yang terdiri dari gabungan mahasiswa. Polisi menurunkan mobil baracuda sambil membubarkan massa demonstrasi dengan menyemprotkan water canon. Kerusuhan bermula setelah salah satu anggota DPRD Sulsel, Syahruddin Alrif menerima aksi demonstrasi.

Puluhan mahasiswa mencoba menerobos pintu gerbang kantor DPRD Sulawesi Selatan, namun sulit lantaran berlapis besi. Massa demonstrasi kemudian melempari botol air mineral dan batu ke dalam pekarangan kantor DPRD Sulsel. Dua mobil korps Brimob juga diturunkan beserta dengan personel lengkap dengan tamengnya. Kepolisian terus melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa.(tmp/lip6/rin/*)

Editor  : Redaksi
Layout : Syamsudin Hasan
Data     : berbagai sumber

 

Komentar