Puan Ajak Generasi Muda Kedepankan Pancasila Sebagai Jati Diri

A-TIMES,MANADO — Ketua DPR RI Puan Maharani di Sulawesi Utara (Sulut) yakni menghadiri kegiatan Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ke-72 yang digelar di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2).

Putri Pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan, Mahasiswa adalah penerus generasi bangsa untuk bisa menjaga Pancasila di era milenial ini. Ia menambahkan Generasi muda berperan dalam pembangunan Indonesia sehingga harus selalu mengedepankan Pancasila sebagai jati diri bangsa.

banner 728x90 banner 728x90

“Saya juga mengucapkan selamat Dies Natalis ke-72 kepada Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia. Selama 72 tahun GMKI sudah turut melahirkan putra putri terbaik bangsa,” tuturnya.

Ketua DPR RI itu lalu menyampaikan orasi ilmiah dalam seminar Dies Natalis GMKI. Di hadapan mahasiswa kader GMKI, Puan mengutip pidato Proklamator Kemerdekaan Indonesia Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.

“Bahwa kita ingin mendirikan negara semua buat semua, bukan untuk satu kelompok atau satu golongan, tetapi semua buat semua. Maka peran aktif kader-kader GMKI beserta seluruh elemen bangsa menjadi sumber energi besar bangsa Indonesia untuk bergerak maju,” ucapnya. Ia yakin Indonesia akan terus ada selama Pancasila masih ada di hati seluruh rakyat Indonesia. Ia mengajak generasi muda untuk terus menggelorakan semangat Pancasila.

Berita Terkait:  Raski : Terima Kasih Atas Kepercayaan  yang Diberikan

“Pada kesempatan baik ini, saya mengingatkan kepada kader-kader GMKI, dan kepada seluruh generasi muda Indonesia, agar melahirkan ide-ide baru dan inovasi dalam membumikan Pancasila di era modern ini,” ucap Puan.

Tunjukkan kepada semua, bahwa di dalam Pancasila ada jawaban-jawaban yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan masa kini dan masa depan,” tandasnya. Kepada generasi muda, Puan mengatakan Pancasila akan mampu membawa Indonesia tetap maju seberat apapun tantangan yang ada.

Pancasila sebagai dasar berdirinya Indonesia harus terus dipertahankan agar bangsa yang penuh keragaman ini dapat selalu bersatu. “Pancasila sebagai philosophie grondslag, berarti Pancasila adalah jiwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Meninggalkan Pancasila, sama halnya mencabut jiwa bangsa dan negara,” ungkap Puan.

Berita Terkait:  Puncak HKG PKK, Tamuntuan Ingatkan Pentingnya Penurunan Stunting

Cucu Bung Karno ini menegaskan, menghilangkan Pancasila akan berdampak pada hilangnya perekat dan pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu juga, kata Puan, dapat menghilangkan karakter sebagai bangsa yang ramah, toleran, dan bergotong royong. “Pancasila sebagai jiwa bangsa, tidak semata-mata ditempatkan sebagai slogan, simbol, dan semacamnya.

Akan tetapi bagaimana Pancasila sebagai jiwa bangsa, terus dirawat, diperkuat, dan diwujudkan dalam cara berpikir, berperilaku, dan berkarya bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” tuturnya.

Pada Dies Natalis GMKI ke-72 Puan turut didampingi Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA dan Pengurus GMKI Sulut lainnya.(***)

Peliput  : Lily Paputungan
Editor   : Amrain Razak
Layout  : Didit

Komentar