Palenewen Sebut Jurani Asal “Malontok”

A-TIMES, MANADO – Cuitan anggota DPRD Manado, Jurani Rurubua terkait insentif rohaniawan yang dinilai tidak adil, ternyata menimbulkan kontroversi. Salah satunya Staf Khusus Walikota Manado, Felix Palenewen menilai kalau srikandi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini asal bicara alias asal malontok.

Felix juga menyebut Jurani tak paham program kerja Walikota, Andrei Angouw dan Wakil Walikota, dr Richard Sualang. Felix menjelaskan, bahwa dana untuk Rohaniawan bukan gaji atau bantuan, tetapi dalam bentuk insentif untuk operasional pelayanan ke jemaat atau umat.

banner 728x90

“Ini adalah kebijakan strategis dari AA-RS, sehingga harapannya para rohaniawan dapat membantu pemerintah dibidang pembinaan mental dan spritual, agar jemaat atau umatnya terhindar dari tindakan yang mengarah ke kriminal,” akunya. Felix bahkan geram dan menyebut kalau Jurani Rurubua tidak kuasai materi saat memberikan informasi ke media.

Berita Terkait:  Walikota Apresiasi Kehadiran Rumah Singgah Salsabiilah

“Jangan sembarangan tabrak, sehingga bisa membentuk opini publik yang kurang baik terhadap pemerintah ditengah upaya dan kerja keras yang sedang dilakukan oleh AA-RS dalam menciptakan pelayanan masyarakat yang baik,” ujar mantan Presenter TV Lokal Sulut ini.

Sementara Jurani Rurubua mengatakan insentif rohaniawan yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado adalah uang rakyat. “Saya sebagai perwakilan rakyat, jadi saya berkapasitas untuk melakukan kritik dan saran.

Kebijakan pemerintah dalam pemberian insentif tidak ada yang salah, namun pembagiannya tidak relevan. Masa yang jemaat besar diberikan insentif besar, jemaat sedikit diberikan insentif kecil,” jelasnya. Lanjut Jurani, tanpa diberikan intensif sekalipun, rohaniawan memang sudah bertugas sebagai pembina umat, pembimbing ke arah yang baik.

Berita Terkait:  WaliKota Resmikan Angkot Trayek Pandu - Pusat Kota

“Jadi, bila pun harus diberikan apresiasi, maka sebaiknya di sama ratakan, gereja atau masjid dan rumah ibadah lainnya punya nominal yang sama. Dan perlu diketahui, program ini banyak rohaniawan yang tidak setuju,” tutup personil Komisi III DPRD Manado ini.(***)

Peliput/Editor : Saleh Nggiu
Layout             : Didit

Komentar