KBP Witarsa Aji, Calon Jenderal yang Sederhana dan Familiar

KBP Witarsa Aji

Editor: Amrain Razak

KENALNYA belum lama. Tapi kedekatannya seperti sudah bertahun-tahun.
Itulah kesan pertama saat bersua langsung dengan Dir Narkoba Polda Gorontalo Kombes Pol. Witarsa Aji, beberapa waktu silam, di salah satu kedai kopi sederhana di Kecamatan Talaga, Kabupaten Gorontalo.

banner 728x90 banner 728x90

Malam belum lama menjelang ketika sebuah sepeda motor Honda Supra Orange merapat pelan di depan kedai kopi “Kangaroo Court”.

Kami yang duduk di bagian teras depan kedai, kompak menatap ke arah pengendara sepeda motor yang baru tiba itu.

Di kepalanya masih terpasang helm khas pengendara motor trail. Warnanya merah.
Pria itu terlihat masih sibuk mencari tempat yang pas untuk memarkir sepeda motor bututnya agar tak menghalangi akses jalan masuk kedai kopi.

“Mungkin Ojek Online yang mau jemput penumpang atau membeli kopi titipan pelanggan lewat aplikasi gofood,” pikirku, sembari melirik ke sekitar kedai.

Tak lama berselang, sebuah salam terdengar kencang menyapa kami yang duduk ngopi malam itu.

“Maaf agak telat datang karena masih sempat jogging dulu sebelum datang kesini,” ujar pengendara motor tadi yang ternyata adalah Kombes Pol Witarsa Aji, Dir Narkoba Polda Gorontalo, seusai membuka pengaman bagian kepalanya.

Berita Terkait:  AARS - Launching Plaza Ramadhan Ketang - Ternate Baru

Lazimnya, seorang pejabat utama Polda kemana-mana selalu dengan mobil dinas dan didampingi sang ajudan untuk keamanan di jalan.

Tapi tidak dengan Bang Witarsa -sapaan akrabnya,red-.
Kali ini, Witarsa mengabaikan protap dan memilih datang sendiri, dengan sepeda motor butut milik sendiri, tanpa mobil dinas dan ajudan.

“Sengaja naik motor biar lebih leluasa melihat suasana Gorontalo,” tandas Akpol lulusan tahun 1997 ini membuka pembicaraan.

Malam itu, calon jenderal bintang satu usai Lulus SESPIMTI ini hanya memakai kaos oblong putih yang dipadukan dengan celana jeans biru langit yang sudah memudar. Di bagian lutut kanan celananya, terlihat sedikit sobek.

Sebagai wartawan yang sedikit banyak (pernah) bergaul dengan para pejabat di kepolisian, jarang melihat pemandangan seperti ini.

“Jarang ada seorang pejabat utama Polda yang tampilannya se sederhana ini, tidak ada kesan glamournya seperti kebanyakan,” ketusku, yang disambut dengan senyum khasnya.

Bang Amrain, maaf kemarin tak sempat bertemu karena harus mendampingi pak kapolda dalam beberapa kegiatan di Kota Gorontalo, ujar Witarsa yang sukses mengubah mindset petani captikus lewat usaha UMKM Gula Aren.

Berita Terkait:  KATA MEREKA

Ditemani kopi hitam, pisang goreng dan dabu-dabu khas Gorontalo, membuat suasana silaturrahmi malam itu terkesan
mengalir apa adanya.

Tidak ada topik khusus yang menjadi tema ngobrol malam itu. Apa saja yang terlintas langsung diungkap, didengar dan didiskusikan bersama.

Sesekali kami tawa lepas mendengar cerita lama yang lumayan menggelitik. Salah satunya adalah kisah tentang pengalaman Bang Witarsa semasa bertugas di Makassar.

Ketika itu, kata Witarsa, baru saja menyelesaikan pendidikan Sespim dan ditugaskan di bagian tindak pidana tertentu (Tipiter).

“Disana saya menyita puluhan alat berat milik salah satu perusahaan raksasa hanya lantaran aktivitasnya yang telah mengganggu kenyamanan warga dan pengguna jalan, dan itu sangat heboh,” kenangnya.

Baginya, dalam menegakkan aturan tidak pernah neko-neko, sepanjang itu untuk kepentingan orang banyak.

“Negatif Bukan Alternatif. Dan
Itulah prinsip saya dalam menjalankan tugas,” pungkas Witarsa yang sebentar lagi akan menyandang Jenderal Bintang Satu. Selamat dan sukses jenderal, semoga ke depan bisa bertugas di Polda Sulawesi Utara.(arz/*)

Komentar