A-TIMES.ID, MANADO – Penuturan sejumlah sesepuh Partai Golkar mengenai kinerja dan pencapaian Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara Christiany Eugenia Paruntu dinilai sebagai pernyataan emosional, politis. Senin (22/3/2021), Koordinator Politik PG Sulut Noldy Pratasis menegaskan, semua yang disampaikan Jost Pati dan kawan-kawan, kembali kepada diri mereka masing-masing.
“Mereka bilang prestasi Partai Golkar Sulut turun drastis di tangan CEP. Alasannya tak bisa dilepas dari peran sesepuh. Bagi kami ini tendensius dan subyektif. Selain tidak mendukung CEP di Pilgub, para sesepuh juga tidak menunjukkan simpati terhadap partai Golkar. Mereka menyusun kekuatan masif untuk mereduksi kekuatan politik dan menghadang CEP. Nah, kenapa sekarang baru teriak pertanyakan prestasi CEP selama mengurus Golkar Sulut. Ini yang namanya sikap anomali,’’ ujar Noldy.
Dikatakannya lagi, bahwa kalau berfikir memajukan Golkar sesepuh harusnya bergerak berikan dukungan demi kejayaan Partai Golkar bukan mereduksi atau apatis terhadap kerja-kerja konsolidasi yang dilakukan Golkar. Noldy bahkan mengatakan sebagian sesepuh berlawanan dengan keputusan-keputusan Golkar Sulut secara kelembagaan.
‘’Secara terang-terangan sesepuh melawan keputusan Partai Golkar secara kelembagaan. Bayangkan saja, ada kader Partai Golkar yang diusung partai ini maju di Pilkada Serentak 2020, tapi sesepuhnya mendukung kader partai lain. Ini adalah sejumlah keanehan. Kini malah datang, teriak dan nuntut ini itu. Emangnya kemana saja selama ini?,’’ tutur Noldy tegas.
Sabaiknya, tambah Noldy yang telah sepuh mendidik dan membina kader-kader pelanjut. Bukan menciptakan gerbong untuk menghadang tumbuh kembangnya ekspansi Partai Golkar di Sulawesi Utara. Itu sebabnya, Noldy dengan lantang mengatakan sesepuh Partai Golkar Sulut perlu mengatur ulang cara pandang tentang dukungan terhadap kepemimpinan CEP, begitu Christiany akrab disapa, selaku Ketua DPD Partai Golkar Sulut.
‘’Namanya sesepuh harus mengayomi dan membimbing kader muda atau pengurus. Bukan malah melahirkan gerbong atau menciptakan permusuhan. Ini pernyataan yang tidak beres. Makin tua makin tidak beres. Menggembosi kekuatan partai, kini bertanya prestasi ke pengurus partai. Prestasi mereka untuk partai apa?,” ujar Noldy.
Menurut Noldy, Partai Golkar Sulut masih solid dan tidak terpengaruh atas maneuver sejumlah tokoh senior Golkar yang berkoar tentang soliditas tapi mengambil jala yang terkesan destruktif.
‘’Seharusnya mereka yang saat ini berusaha membuat perpecahan di tubuh Golkar kita pertanyakan. Ada apa?, Saat Partai Golkar solid, tengah giat konsolidasi mereka membuat manuver yang kurang elok. Jelas mereka ini tidak berkontribusi di Pilkada untuk memenangkan Partai Golkar Sulut, tapi kritiknya ke Ibu CEP membabi-buta,” ucap Noldy saat diwawancarai ExposeMeida.Id.
Noldy mengatakan Partai Golkar Sulawesi Utara fokus dan intens menyiapkan kekuatan untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Bersama CEP, Partai Golkar juga terus mengevaluasi dan konsolidasi agar partai besutan Airlangga Hartarto ini dapat berkompetisi di level teratas pada Pemilu 2024.
“Mari terus kita tunjukkan kepedulian demi kebesaran Partai Golkar Sulut. Jadi kalau Jos Pati cs bilang CEP cocok jadi Duta Besar, itu trik usang barisan sakit hati. Partai Golkar Sulut butuh energi anak muda yang loyal, kompak, memiliki komitmen membesarkan Partai Golkar di Sulut,’’ tutur Noldy menutup. (*/Amas)
Komentar