A-TIMES,JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik tujuh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/4). Usai dilantik, kedua lembaga penyelenggara Pemilu itu langsung menggelar pleno perdana untuk memilih ketua. Hasilnya, Hasyim As’yari terpilih Ketua KPU RI dan Rahmat Bagja Ketua Bawaslu RI. Berikut profil lengkap keseluruhan 7 Komisioner KPU RI dan 5 Anggota Bawaslu RI yang baru.
1. Hasyim Asy’ari (Ketua KPU RI)
Hasyim Asy’ari adalah seorang petahana KPU. Hasyim telah menjabat Komisioner KPU sejak 2016, di mana kala itu dirinya menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal dunia. Pada 2017, Hasyim kembali mencalonkan diri sebagai komisioner.Dia pun lolos menjadi Komisioner KPU periode 2017-2022. Selama di KPU, Hasyim banyak menangani persoalan hukum, termasuk dalam setiap sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Hasyim kembali mencalonkan diri sebagai komisioner KPU pada akhir 2021. Peraturan perundang-undangan memperbolehkannya menjabat di periode ketiga karena periode pertama hanya berdurasi sekitar satu tahun.
2. Mochammad Afifuddin
Mochammad Afifuddin bukan orang baru di kancah penyelenggaraan pemilu nasional. Pada 2017-2022, Afif menjabat sebagai Anggota Bawaslu. Ia terlibat kepemiluan sejak 1999. Kala itu, Afif yang masih berstatus mahasiswa berjejaring dengan lembaga pemantau pemilu Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Afif pun pernah menjabat Koordinator Nasional JPPR periode 2013-2015. Saat berkarier di Bawaslu RI, Afif memimpin Divisi Pengawasan dan Sosialisasi. Salah satu ranah yang ia tangani adalah pemetaan kerawanan dalam setiap penyelenggaraan pemilu.
3. Betty Epsilon Idroos
Bety Epsilon Idroos merupakan satu-satunya perempuan dalam daftar anggota KPU periode 2022-2027. Betty sebelumnya bergabung dengan KPU DKI Jakarta sebagai anggota Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat. Lalu, Ia menjabat Ketua KPU DKI Jakarta sejak 2013. Jauh sebelum berkecimpung sebagai anggota KPU, Betty sempat bergabung dengan lembaga Demos atau Indonesian Centre for Democracy and Human Rights pada 2002 lalu.
4. August Mellaz
Nama August Mellaz selama ini dikenal publik sebagai pegiat pemilu sebelum terpilih sebagai Komisioner KPU RI. Sebelumnya, August merupakan direktur Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SDP) sejak 2016 lalu. Saat bergabung di SDP, August banyak memberikan pemikirannya terkait isu demokrasi kepemiluan. Sebelum itu, August juga sempat tercatat sebagai Wakil Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Timur pada 1999 lalu.
5. Idham Holik
Idham Kholik juga bukan nama baru dalam penyelenggaraan pemilu, meski sebelumnya lebih bersifat lokal atau daerah. Ia sempat menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Bekasi selama dua periode dari 2003 hingga 2018. Kariernya naik dan terpilih sebagai anggota KPU Jawa Barat dari 2018. Pria kelahiran 2 Maret 1977 itu sempat membidangi divisi sosialisasi dan pendidikan pemilih ketika menjabat sebagai komisioner KPU Jawa Barat.
6. Yulianto Sudrajat
Yulianto Sudrajat selama ini berkarier sebagai anggota KPU yang kerap berkecimpung di wilayah Jawa Tengah. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo selama dua periode sejak 2008-2013 dan 2013-2018. Pada 2018 Yulianto terpilih sebagai Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah. Jabatan Ketua KPU Jateng itu seharusnya baru berakhir pada 2023. Sebelum terjun ke bidang kepemiluan, Yulianto memiliki profesi sebagai wartawan lokal di Jember.
7. Parsadaan Harahap
Parsadaan tercatat sempat menjabat sebagai anggota KPU Provinsi Bengkulu selama dua periode yakni 2003-2008 dan 2008-2012. Pada 2011 silam,dia menjabat sebagai Ketua KPU Provinsi Bengkulu. Setelah masa jabatannya habis sebagai anggota KPU Bengkulu, Parsadaan terpilih sebagai anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu Periode 2012-2017. Saat itu Ia turut menjabat sebagai Ketua Bawaslu Bengkulu. Sebelum berkecimpung di dunia kepemiluan, iajuga dikenal sebagai seorang aktivis. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) 1999 – 2001. Parsadaan juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat KNPI 2005 -2008. BAWASLU RI
1. Rahmat Bagja (Ketua Bawaslu RI)
Rahmat Bagja menjadi satu-satunya petahana yang lolos. Ia merupakan anggota Bawaslu periode 2017-2022. Dilansir dari situs resmi Bawaslu RI, Bagja lahir di Medan 10 Februari 1980. Ia meraih gelar S1 dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada 2003. Bagja lantas melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Utrecht University, Belanda selama 2008-2009. Sebelum mengikuti seleksi sebagai anggota Bawaslu pada 2017, Bagja merupakan dosen tetap pada Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia dan Tenaga Ahli MKD DPR RI.
2. Puadi
Puadi lahir di Bekasi, 4 Januari 1974. Sebelum terjun di bidang kepemiluan, ia merupakan seorang guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SMA di Jakarta. Kariernya di bidang kepemiluan dimulai saat menjadi Panwaslu Kota Jakarta Barat periode 2012-2014. Kemudian dia bergabung dengan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta periode 2017-2022. Puadi merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tahun 1998. Pendidikan magister dia tempuh di Universitas Trilogi program Magister Manajemen dan lulus tahun 2013.
3. Herwyn Jefler Hielsa Malonda
Sejak tahun 2012 hingga saat ini, Herwyn menjabat sebagai Ketua Bawaslu Sulawesi Utara (Sulut). Karier Herwyn di bidang kepemiluan dimulai pada tahun 2003, ketika ia menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Minahasa. Jabatan itu Herwyn emban hingga tahun 2004 sebelum akhirnya naik menjadi Ketua Panwaslu Minahasa dan menjabat selama 2005-2008. Karier kepemiluan Herwyn terus berlanjut. Sebelum terpilih sebagai Ketua Bawaslu Sulut, ia menjabat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa selama 2008-2012. Herwyn meraih dua gelar sarjana yakni Sarjana Pendidikan Ekonomi dari IKIP Manado, dan Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT). Dua gelar magister juga diraih Herwyn yakni Magister Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Manado (Unima), serta Magister Hukum Universitas Wijaya Putra Surabaya. Sementara, gelar doktoral Herwyn raih setelah menempuh studi S3 Ilmu Lingkungan Universitas Brawijaya.
4. Lolly Suhenty
Lolly saat ini masih menjabat sebagai anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat. Ia memimpin Divisi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlembaga. Dilansir dari laman resmi Bawaslu Jawa Barat, Lolly lahir di Cianjur, 28 Februari 1978. Ia menyelesaikan studi S1 di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sebelum terjun ke bidang kepemiluan, Lolly pernah menjadi tenaga ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI. Lolly juga aktif di berbagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan Parlemen RI. Kemudian, pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan DPD RI, hingga aktif di Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia.
5. Totok Hariyono
Totok saat ini masih menjabat sebagai anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur. Ia bertugas memimpin divisi penyelesaian sengketa. Dikutip dari laman resmi Bawaslu Jawa Timur, Totok sudah malang melintang di bidang kepemiluan. Pada tahun 2005, ia pernah menjadi panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Pilkada Kabupaten Malang, Jatim. Berlanjut pada tahun 2008 ia menjadi Panwaslu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim. Lalu, selama 2009-2014, Totok menjabat sebagai anggota KPU Kabupaten Malang. Totok sempat menempuh pendidikan di IKIP PGRI Malang, namun tidak sampai selesai. Ia lantas melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri dan mendapat gelar sarjana hukum. Ia mengawali kariernya sebagai wartawan di Harian Pagi Memo Arema pada tahun 1987. Karier Totok di bidang jurnalistik terus menanjak hingga menjabat sebagai pemimpin redaksi di media tersebut. Namun, setelah 20 tahun, ia memilih meninggalkan profesi jurnalis dan beralih ke bidang hukum sebagai advokat sebelum akhirnya menjadi anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur.(rin/*)
Editor : Amrain Razak
Layout : Syamsudin Hasan
Data : berbagai sumber
Komentar