SEMANGAT: Gubernur Olly Dondokambey saat hadir Novotel Manado(*)
A–TIMES,MANADO–Gubernur prof. DR (HC) Olly Dondokambey membuka secara 6th Annual Scientific Meeting of INASIA (Indonesian Society of Intensivist Anestesiologist) 2024 dengan tema “Optimizing Technologies and Adapting The Existing Health Care System for Better Critical Care Service” di Hotel Novotel Manado, Jumat (2/8/2024).
Gubernur dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ini yang juga sejalan dengan program Pemerintah yang saat ini sedang mengembangkan health tourism di Sulawesi Utara.
“Kita juga lagi memasarkan bagaimana orang datang berkunjung di Sulawesi Utara sekaligus juga memeriksa kesehatannya,” tukasnya.
Dia berharap kegiatan yang berkaitan dengan tugas dokter anestesi ini bisa memberikan manfaat dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
“Banyak hal yang perlu ditingkatkan agar kegiatan anastesi ini sesuai dengan tupoksi yang ada,” ucap Gubernur seraya menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana bahkan seluruh peserta yang hadir baik dari Sulawesi Utara maupun daerah lain.
Dikutip dari situs perdatin.org dijelaskan ANASIA merupakan organisasi seminat dibawah Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) di bidangg Terapi Intensif yang ditetapkan pada tanggal 3 Juli 2018 untuk menghimpun Dokter Anestesiologi yang berkecimpung di bidang perawatan intensif.
6th Annual Scientific Meeting of INASIA (Indonesian Society of Intensivist Anestesiologist) 2024 yang digelar di Kota Manado sejalan dengan tantangan terkini untuk Dokter Anestesi yang berkecimpung di bidang perawatan intensif agar mampu mengaplikasikan update keilmuan dan teknologi untuk kemajuan pelayanan terhadap pasien kritis. Selain itu di era pelayanan kesehatan di Indonesia yang berbasis JKN, Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif juga harus bisa menyelaraskan kemampuan pelayanan yang optimal, kemananan terhadap pasien dan harapan hasil yang baik.
Secara umum, anestesi atau bius adalah prosedur sebelum pembedahan yang membuat seseorang tidak merasakan sakit hingga tidak sadarkan diri sepenuhnya selama tindakan medis dilakukan.(*)
Komentar