A-TIMES,JAKARTA– Lembaga Pemantau Pemilu Indonesia kembali bertambah. Adalah Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM). Lembaga Pemantau Pemilu yang diketuai Christian Nelson Pangkey ini, secara resmi terdaftar sebagai lembaga pemantau pemilu, yang diawali dengan penyerahan sertifikat akreditasi pemantau yang ditandatangani oleh Bawaslu RI, September lalu.
Penyerahan dilakukan langsung Tenaga Ahli Bawaslu RI (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas, Iji Jaelani Kepada Ketua Dantau GPM (Badan Pemantau Pemilu Gerakan Pemuda Marhaenis) Christian Nelson Pangkey didampingi Ketua Umum GPM, Heri Satmoko, di Gedung Bawaslu, JL MH Thamrin No.14, Rabu (13/10/2022), sekitar pukul 15.30 WIB.
“Dengan telah diserahkannya sertifikat akreditasi pemantauan yang ditandatangani pada September 2022 ini oleh Bawaslu, Dantau GPM sebagai penerima telah resmi untuk melaksanakan kegiatan pemantauan di seluruh tahapan pemilu 2024,” tandas Pangkey kepada ATIMES, Selasa (18/10/2022) kemarin.
Mantan Ketua GMNI Manado serta Koordinator Pemantau Pemilu Sulawesi Utara tahun 2019 ini, tak lupa pula mengucapkan terimakasihnya kepada jajaran Bawaslu RI.
“Kami sampaikan terimakasih kepada anggota dan ketua Bawaslu disela kesibukannya telah merespon dan menandatangani Sertifikat Akreditasi Dantau GPM (Gerakan Pemuda Marhaenis) sebagai lembaga pemantau pemilu tingkat Nasional. Semoga sinergitas terus terjalin semakin erat untuk mewujudkan pengawasan tahapan pemilu yang berkualitas,” ucapnya.
GPM siap bersinergi serta berkolaborasi guna memastikan tahapan pemilu 2024 berjalan dengan baik dan berkualitas.
Ditambahkan, keberadaan Dantau GPM ini menjadi perkuatan untuk mendorong terciptanya solusi permasalahan yang terjadi pada setiap tahapan pemilu serta akan fokus menyikapi semburan isu hoaks dan kampanye hitam di beragam media sosial juga pelanggaran pemilu lainnya.
“Tentunya dengan instrumen dan sumberdaya yang kami miliki, kami akan berupaya mendorong hadirnya solusi dan terobosan guna pencegahan permasalahan yang akan muncul dan terjadi dalam setiap tahapan pemilu. Diantaranya akan fokus memantau persoalan isu dan juga hoaks serta black campaign yang menggunakan sarana media sosial,” ujar Ketua Dantau GPM
yang beralamat bersekretariat di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, dan memiliki jaringan di sejumlah provinsi di Indonesia. (***)
Komentar