Diberi Gelar Adat Batak, OD Dinilai Pemimpin Besar

A-TIMES, TAPANULI UTARA – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, menerima gelar adat Batak, Tukkot Tunggal Panaluan, Senin (1/11/2021). Gelar adat ini disematkan Lembaga Adat Dalihan Na Tolu, ketika kunjungan Gubernur Olly Dondokambey di Tapanuli Utara.

Pemberian gelar adat ini, ditandai pula dengan penyerahan pedang dan tongkat Tukkot Tunggal Panaluan. Tungkot Tunggal Panaluan adalah tongkat ukiran wajah tujuh manusia dan beberapa hewan yang diukir menurut kejadian sebenarnya dari kayu tertentu dan memiliki kesaktian.

Tungkot Tunggal Panaluan menjadi warisan budaya yang secara turun-temurun dimanfaatkan serta dilestarikan oleh suku Batak Toba. Gelar sakral.

Mengingat, Tukkot Tunggal Panaluan biasanya dipakai untuk Raja raja Batak. Pemberian gelar kepada Dondokambey, karena dinilai berhasil mengangkat Sulut menjadi Provinsi dengan segudang prestasi dan mendapat sejumlah penghargaan dari pemerintah pusat.

Berita Terkait:  Ganjar, Anies Menjauh, Prabowo Ketiga

Gubernur Olly Dondokambey yang juga Ketua Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak FK PKB PGI dinilai sebagai pemimpin besar. Pada kesempatan itu Olly Dondokambey kemudian didoakan kelak nanti mengayomi dan memperhatikan masyarakat Indonesia, termasuk Tapanuli Utara.

Gubernur Dondokambey yang pada kesempatan itu akan menghadiri Forum Komunikasi Pria Kaum Bapa PGI menyampaikan terima kasih. “Terima kasih atas sambutannya. Kalau dilihat, bukan lagi sebagai FK PKB PGI. Ini sudah pakaian lengkap raja-raja,” canda Gubernur Olly disambut riuh dan tepuk tangan para hadirin.

Berita Terkait:  Dihadapan Puluhan Wartawan Abid Takalamingan Diskusi Soal DPD RI

“Sekali lagi terima kasih. Semoga Tuhan selalu menyertai kita,” sambungnya. Gubernur dan rombongan kemudian dijamu makan bersama Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan jajaran Forkopimda.

Turut mendampingi Gubernur Dondokambey, Ketua PGI Gulmar Gultom, Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina, Bupati Minahasa Roy Roring, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, serta para pendeta dan lainnya.(*)

Peliput  : Lily Paputungan
Editor   : Amrain Razak
Layout  : Syamsudin Hasan

Komentar