BSI Area Manado Potensial Dipercaya Nasabah Non Muslim

A-TIMES.ID, MANADO — Setelah berubah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), beberapa terobosan dilakukan di Manado. Langkah yang dilakukan adalah penyatuan dan integrasi sistem layanan di Area Manado pada 19 April 2021. Di level nasional telah dimulai 1 Februari dan berakhir sampai 30/10 2021.

Penyatuan tahap kedua bagian kelanjutan dari kick off Region Makassar pada 5 April 2021 yang diresmikan oleh Direktur Utama BSI.

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Kata Direktur Sales and Distribution Anton Sukarna integrasi ini merupakan salah satu langkah merger operasional dan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal.

“Ini wujud komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat di Kawasan Indonesia Timur,” ungkap Anton, di Warkop Kemang Jalan Boulevard Manado, Senin (19/4).

Integrasi sistem layanan tahap kedua ini, kata Anton yang didampingi pimpinan Area Manado meliputi tiga area di bawah Region BSI XI Indonesia Timur; yaitu Area Makassar membawahi Sulselbar, Area Palu membawahi Sulteng, Sultra, dan Gorontalo.

“Serta Area Manado yang membawahi Sulut, Maluku, Papua,” tuturnya.

Berita Terkait:  Panen Cabe di Sangihe BI Suport Petani proaktif jaga Kemandirian Pangan dan Tekan Inflasi

Anton menambahkan, Area Manado pintu penting mengintegrasi sistem layanan BSI, karena area ini potensi perbankan syariah sangat besar.

“Ini tercermin dari minat nasabah atau masyarakat non-muslim yang cukup tinggi di timur Indonesia. Hal ini juga sekaligus membuktikan bahwa BSI hadir sebagai solusi keuangan yang aman,” ujarnya.

PT BSI adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank syariah milik BUMN, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRI Syariah, yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021.

Penggabungan ini menyatukan kekuatan tiga bank syariah tersebut dan bertujuan mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Sedangkan untuk integrasi sistem layanan, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi. Dalam periode migrasi tersebut, nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Mandiri, khususnya untuk fasilitas kartu, buku tabungan dan deposito.

Berita Terkait:  Jadi Sponsor Pemilihan WWM, BI pacu Penggunaan QRIS

Selama proses migrasi, nasabah bank asal BSI masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.

“Selain itu, nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal. Juga dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN,” paparnya.

Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital dengan aplikasi BSI Mobile, ataubhadir langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening via digital juga bisa dilakukan melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Asiyah.

“BSI menargetkan pada 1 November 2021 seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi, dan sampai akhir 2021 sebanyak 100% dari total nasbah akan memilki akun sistem baru BSI,” pungkasnya. (*)

Peliput/ Editor: Idham Malewa
Layout: Syamsudin Hasan

Komentar