A-TIMES,MANADO- Wacana pergantian nama rumah sakit umum daerah provinsi Sulut memancing pro dan kontra. Banyak mendesak Gubernur Sulut Yulius Selvanus (YS) menghapus nama RSUD ODSK. Untuk kemudian diganti dengan nama tokoh nasional asal Sulut seperti dr Maria Thomas,
Namun, ada kelompok ingin nama RSUD ODSK dibiarkan saja.
Mereka yang kukuh pertahankan nama RSUD ODSK para anggota DPRD Sulut dari FPDIP. Belasan legislator PDIP meminta gubernur YS tidak mengganti nama ODSK.
“Maaf sebelumnya pak gubernur, kami menerima aspirasi agar kalau bisa pak gubernur jangan mengganti nama ODSK,”kata ketua FPDIP Berty Kapojos saat rapat paripurna DPRD Sulut, Kamis (3/7/2025) siang.
Gubernur Sulut Yulius didampingi wakil gubernur Sulut Dr Victor Mailangkay hadir di agenda Rapat Paripurna dalam rangka pengambilan keputusan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban ABPD Prov Sulut Tahun Anggaran 2024.
Aspirasi FPDIP disambut dengan tenang dan sangat bijaksana. Menurut mantan komandan Kopassus ini, pasangan YSK Viktory selama lima tahun menjabat, tidak pernah ada niat untuk mengganti nama.
“Nama ODSK itu bukan sebuah nama (rumah sakit), itu hanya sebuah simbol. Dan simbol itu akan kita jaga,”kata gubernur yang mendapat aplaus dari hadirin di ruang paripurna DPRD Sulut.
YS kembali menegaskan bahwa nama rumah sakit itu tidak akan diganti. Kata YS namanya tetap Rumah Sakit Umum Provinsi Sulut.
“Kami berdua berkomitmen pak nama rumah sakit tidak akan diganti,”tandas YS menengahi polemik nama RSUD ODSK.
Salah satu staf khusus gubernur Sulut Mazhabullah Ali membenarkan gubernur Sulut Mayjen YSK telah meluruskan bahwa nama rumah sakit eks RS Ratumbuysang adalah RSU Provinsi Sulut.
“Pak gubernur Sulut sudah tegaskan nama RSUD tidak akan dirubah RS Provinsi Sulut sampai pak gubernur dan pak wagub Sulut Victor Mailangkay memimpin Sulut,”kata Sekretaris PPP Sulut ini.
Mazhabullah menambahkan sikap gubernur mendapat apresiasi semua anggota DPRD Sulut, lebih khusus fraksi PDIP. Mereka salut bahwa sense of politics gubernur yang merangkul tanpa melihat keterkaitan dengan kepentingan lawan masa lalu.
“Semua mengakui karakter pak gubernur dalam berpolitik. Mereka angkat jempol, karena pak gubernur lebih utamakan merangkul semua kepentingan untuk Sulut lebih maju dan sejahtrera,”katanya.(lip)
Komentar