1000 Tiket Gratis Habis, Film Lafran di XXI Mega Mall Manado Dipadati Aktivis

A-TIMES, MANADO—Penayanganan khusus Film Lafran di 35 kota dengan target 15 juta penonton dipastikan bakal sukses. Buktinya di Kota Manado, Jumat (07/07/2024) malam sekitar pukul 19.00 Wita di XXI Mega Mall Manado, film berdurasi hampir dua jam itu menghebohkan ribuan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), para alumni HMI hingga aktivis mahasiswa dari kelompok cipayung.

Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) Korps Alumni HMI (KAHMI), Ahmad Doli Kurnia Tandjung yang memimpin nonton bareng (nobar) Film Lafran di XXI Mega Mall menjelaskan kalau Film Lafran adalah diproduksi pertama kali oleh MN KAHMI. “Luar biasa Manado, antusias serta rasa penasaran Film Lafran terlihat malam ini dipadati ribuan HMI, alumni HMI dan aktivis dari berbagai organisasi,” terangnya.

banner
SUKSES: Ahmad Doli Kurnia saat diwawancarai bersama Koordinator Nobar Film Lafran, Aditya Moha di XXI Mega Mall.(*)

Doli juga mengatakan kalau Film Lafran bercerita tentang kisah perjalan hidup seorang aktivis isam hingga bergulatan melawan Kolonial Penjajah Belanda. “Sepak terjang hinggq berbagai rintangan dihadapi dan lahirlah organisasi mahasiswa yang diberi nama Himpunan Mahasiswa Islam (HMl) oleh Lafran Pane yang punya wawasan ke-Indonesiaan dan agamais,” jelasnya.

Berita Terkait:  Kejari Bitung Fasilitasi Restorative justice antara Tersangka dan korban Pasutri

Lanjutnya, sudah sekitar 13 kota di Indonesia Film Lafran diputar di bioskop-bioskop dari 35 kota yang ditargetkan. “Kami punya hasrat sekedar menceritakan kepada masyarakat bukan hanya kisah HMl dan Larfan saja, tapi jauh dari pada itu menunjukkan bagaimana proses terbentuknya negara ini menjadi negara berdaulat. Bahkan pemuda pada waktu itu ikut dalam perjuangan merebut kemerdakaan NKRI,” ucap Doli.

NOBAR: Ahmad Doli Kurnia memimpin rombongan nobar Film Lafran di Manado ditemani jajaran pengurus MW KAHMI Sulut.(*)

Doli menambahkan, sosok Lafran yang kala itu tercatat sebagai mahasiswa ikut ambil bagian secara idealisme demi kemerdekaan bangsa. “Indonesia adalah negara berketuhanan dan dalam Film Lafran ada kata-kata pertama yang dituliskan, Keindonesiaan dan Keagamaan. Memang masyarakat Ondoensia mayoritas muslim, tapi buat anak-anak HMI diajarkan tentang ke-Indonesiaan dan ke-Islaman,” ujar Ketua Komisi II DPR RI ini.

Berita Terkait:  Serius Erupsi Gunung Api,pemprov Buka Posko Pengaduan

Sementara Koordinator Nobar Film Lafran, Aditya Anugerah Moha (ADM) mengatakan untuk Kota Manado ada 1000 tiket gratis disediakan panitia habis diburu penonton. “Memang sasarannya minimal 1000 orang dan dari 13 kota telah mencapai 16-ribuan orang menonton Film Lafran. Untuk Kota Manado overload dari 6 studio yang disediKan XXI Mega Mall,” tutup ADM yang menyampaikan permohonan maaf karena ada ratusan penonton tidak bisa terlayani.(sal)

Komentar