Wakil Walikota dan First Lady Bitung Launching PMT

 

ISTIMEWA:Ketua TP PKK Ellen Honandar-Sondakh bersama wawali dan pengurus PKK(*)

A–TIMES,BITUNG–Pemkot Bitung bertekad  kuat ntuk mengatasi gizi buruk bagi bayi dan ibu hamil. Untuk mengatasi ini pemkot menyiapkan Program pemberian makanan Tambahan (PMT) untuk ibu Hamil yang kurang Energi Kronik(KEK) dan Balita yang kurang gizi. Launching program ini digelar Senin(22/7/2025) dihadiri Wakil Walikota  Bitung 𝐑𝐚𝐧𝐝𝐢𝐭𝐨 𝐌𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚 mewakili Walikota Bitung 𝐇𝐞𝐧𝐠𝐤𝐲 𝐇𝐨𝐧𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫 SE didampingi Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny. 𝐄𝐥𝐥𝐞𝐧 𝐇𝐨𝐧𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫 𝐒𝐨𝐧𝐝𝐚𝐤𝐡, SE yang juga sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu, Bunda PAUD Kota Bitung, dan Wakil Ketua TP3S Kota Bitung, menghadiri Launching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil dengan Kurang Energi Kronik(KEK) dan Balita Bermasalah Gizi se Kota Bitung khususnya di wilayah kerja Kecamatan Maesa di Puskesmas Bitung Barat. Prograk ini merupakan salahsatu intervensi nyata pemerintah untuk mempercepat perbaikan gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan. Hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung dr. Pitter Lumingkewas, para kepala puskesmas, Camat Maesa, lurah-lurah se-Kecamatan Maesa, serta jajaran TP PKK Pokja 4. Wawali  Randito Maringka menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mengawal kesehatan ibu dan anak.” Kami ingin memastikan bahwa setiap ibu hamil dan balita di Kota Bitung mendapat perhatian serius, terutama yang tergolong KEK dan mengalami masalah gizi. Program ini adalah bentuk nyata keberpihakan kepada kelompok rentan,” ujar Wawali Randito Maringka.Ketua TP PKK Ny Ellen Honandar Sondakh juga menekankan pentingnya kolaborasi antara puskesmas, pemerintah kelurahan, dan kader-kader PKK dalam pelaksanaan program ini.” Kami TP PKK akan terus hadir di tengah masyarakat, memantau dan memastikan program ini berjalan dengan baik. Ini bukan hanya soal bantuan makanan, tapi juga tentang pendampingan dan edukasi,” kata Ellen Sondakh. KepalaDinas Kesehatan, dr. Pitter Lumingkewas menjelaskan bahwa program PMT akan dilakukan selama 120 hari untuk ibu hamil KEK. Sedangkan untuk balita dengan masalah gizi, masa pemberian makanan tambahan akan berlangsung antara 30 hingga 90 hari, tergantung pada tingkat keparahan kondisi masing-masing anak.” Sasaran utama kita adalah  perbaikan status gizi. Program ini akan disertai dengan pemantauan rutin dan evaluasi berkala untuk melihat efektivitasnya,” terang Lumingkewas.(*)

Berita Terkait:  Tangkudung Suport Gerakan Menabung Emas dan Bank Sampah

Komentar