A-TIMES, MANADO – Provinsi Sulawesi Utara yang menjadi lokasi pertemuan lempeng besar Pasifik, Eurasia, Indo-
Australia dan Filipina, menjadikannya daerah rawan gempa dan gelombang tsunami.
Data geologi menyebutkan, bagian utara Pulau Sulawesi terdapat beberapa patahan yaitu Patahan Gorontalo, Patahan Amurang, Patahan Bolaang Mongondow dan Patahan Manado.
Terkait dengan ancaman dan bahaya tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan BMKG Provinsi Sulut, menggelar pertemuan dengan Wali Kota Manado, Andrei Angouw Selasa (28/12) kemarin, dalam rangka pemasangan sirine peringatan tsunami.
Di hadapan wali kota, BPBD dan BMKG memaparkan dan mengkoordinasikan penentuan titik atau lokasi early warning sistem Tsunami (EWS Tsunami).
Kepala Badan PBD Provinsi Sulut, Joy Oroh menjelaskan rencana pemasangan sirine peringatan tsunami akan dipasang dibeberapa titik di teluk Manado.
“Estimasi calon lokasi oleh BMKG seperti di pelabuhan Manado, ITC Marina atau Blue Banter, Kawasan Megamas, MTC, Hotel Lion dan Jendela Indonesia, Bahu Mall,” terangnya yang juga didampingi Kabid John Wungouw, Kepala BMKG dan Koordinator untuk Sulawesi Utara, mewakili Stasiun Geofisika Manado.
Joy berharap pemasangan sirine tsunami di teluk Manado bisa tercover.
“Sistem sirine ini beroperasi dengan listrik sendiri. Menurut BMKG bahwa semua dilakukan secara terintegrasi baik teknis maupun sistem pengoperasiannya. Juga disampaikan daftar lokasi intensitymeter risk untuk wilayah Kota Manado,” tegasnya.
Wali kota Manado Andrei Angouw, menyambut baik rencana itu. Kata Andrei, Pemkot Manado mendukung serta siap membantu untuk memfasilitasi lokasi pemasangan sirine tsunami.
“Saya berharap hal ini harus disosialisasikan agar masyarakat bisa tau adanya sistem dan sirine taunami ini,” pinta orang nomor satu di Kota Manado ini.(***)
Peliput : Saleh Nggiu
Editor : Amrain Razak
Layout : Syamsudin Hasan
Komentar