A-TIMES.ID – Kadar kolesterol dapat meningkat selama puasa di bulan Ramadan. Berikut penyebab kolesterol naik saat puasa. Institut Jantung, Paru, dan Darah Amerika mendefinisikan kolesterol sebagai zat seperti lilin dan seperti lemak yang ditemukan di semua sel tubuh. Kolesterol dibawa melalui tubuh oleh dua jenis lipoprotein, satu yang baik dan satu sangat buruk.
Ketika berbicara tentang kolesterol tinggi, berarti kadar LDL dalam darah tinggi dan lipoprotein buruk. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Annals of Nutrition and Metabolism menyatakan bahwa puasa di bulan Ramadhan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
1. Makan tidak terkendali
Seperti dilansir Hello Sehat, salah satu penyebab utama Anda mengalami kenaikan kolesterol saat berpuasa adalah tidak menjaga pola makan, khususnya saat sedang buka puasa.
Oleh karenanya, ada beberapa pantangan makanan yang sebaiknya dihindari saat buka puasa, terutama bagi penderita kolesterol tinggi.
Setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari, Anda mungkin satu dari sekian banyak orang yang ‘balas dendam’ dengan makan beragam makanan. Mulai dari takjil minuman manis dan makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans seperti gorengan, hingga mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol.
Beberapa orang mungkin menganggap hal itu sah-sah saja setelah berpuasa sekitar 14 jam. Padahal, meski seharian berpuasa, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol yang tinggi. Jadi, hindari berbagai pantangan kolesterol tinggi seperti biasa, bahkan saat buka puasa. Lebih baik, tetap konsumsi makanan sehat untuk kolesterol.
“Ada faktor risiko eksternal yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang dapat mengembangkan lipid yang tinggi seperti pola makan yang buruk (asupan karbohidrat olahan yang berlebihan, gula tambahan, dan lemak jenuh),” kata Maya Feller, ahli gizi ahli, seperti dikutip Bustle.
2. Terjadi sindrom metabolik
Penyebab lain dari kolesterol naik saat puasa adalah sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan beragam penyakit jantung lainnya.
Biasanya, kondisi ini ditandai dengan kenaikan tekanan darah, kenaikan gula darah, hingga kelebihan lemak dalam tubuh, khususnya pada area pinggang, hinggak kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal.
Tiga kondisi tersebut dapat terjadi saat puasa, khususnya ketika perut yang kosong dan tidak diisi makanan selama seharian penuh tiba-tiba diisi dengan berbagai makanan tak sehat.
3. Kekurangan taurin
Taurin merupakan jenis asam amino yang berfungsi untuk mengendalikan kadar kolesterol jahat dalam darah dan liver (organ hati). Ketika berpuasa, bukan tak mungkin jika Anda kekurangan taurin. Taurin bisa didapatkan dari seng (zinc) dan vitamin A.
Sumber pangan yang tinggi taurin antara lain sayuran seperti bayam, brokoli, dan jamur. Mengingat sepanjang pagi sampai sore Anda tidak mendapatkan asupan nutrisi zat seng dan vitamin A, tubuh pun jadi kekurangan taurin dan kadar kolesterol jadi sulit dikendalikan.
Demi menghindari risiko ini, coba biasakan untuk berbuka puasa dengan berbagai makanan dan sayuran yang tinggi kandungan taurin.
4. Malas beraktivitas
Saat berbuka puasa, sebagian orang akan makan tak terkendali dan membuat diri malas bergerak. Namun, seperti dikutip Bustle, malas bergerak dan beraktivitas meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Oleh karenanya, Feller menyarankan Anda untuk bangun dan berjalan-jalan sejenak untuk menggerakkan tubuh dan mencegah kolesterol naik. (***)
Editor: Amrain Razak
Layout: Syamsudin Hasan
Sumber: Jawapos
Komentar